SAWAHLUNTO-Pengecoran jalan di komplek Perumahan Barangin City Residence, Dusun Karanganyer Desa Santur mengundang pro dan kontra di kalangan warga setempat.
Warga mempertanyakan, jalan yang baru seminggu selesai pengecoran malah retak. Kenapa jalan retak mungkin jelang pengecoran tidak dilakukan penyimraman di objek yang akan dibeton.
Faktor lain, belum cukup usia beton, telah dilalui kendaraan. Beton yang berkualitas, biasanya 21 hari setelah pengecoran baru boleh dilintasi oleh kendaraan.
Faktor lain, bisa jadi memang sejak awal beton yang dipsang kualitas semennya kurang bagus. Tak tutup kemungkinan, tanah yang dicor malah turun.
Tak jelas faktor mana yang benar.
Bisa pula akibat penambahan volume air yang berlebihan pada mobil pengangkut ready mix di lokasi pekerjaan, dengan perkiraan lebih dari 100 liter air ditambahkan setiap mobil.
Dampak dari penurunan mutu beton ini telah terlihat dari permukaan jalan yang tidak rata dan bergelombang, yang diduga disebabkan peningkatan air yang berlebihan.
Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Kota Sawahlunto, Aidil Fitri menanggapi permasalahan itu. “Ketika pemeriksaan hasil pekerjaan nanti, akan diperiksa mulai dari ketebalan hingga mutu beton,” ujarnya, Jumat (1/3/2024).
Dia menegaskan, jika pekerjaan tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, pihak kontraktor akan diminta mengembalikan dana atau menyesuaikan bobot pekerjaan sesuai standar yang telah ditentukan.
Pihaknya akan terus memonitor dan mengevaluasi guna memastikan kesalahan tidak terulang di masa mendatang. Warga diharapkan sabar menunggu langkah lanjutan dari pihak terkait terkait permasalahan jalan retak. (IZ)
