PADANG-Tiap perusahaan otobus miliki sejarah tersendiri. Bus mengalami pasang surut. Masih banyak perusahaan otobus di Indonesia yang didirikan puluhan tahun lalu yang masih bertahan hingga kini. Salah satunya adalah bus kebanggaan urang awak, ANS.
Bus ANS pernah mengukir sejarah tersendiri dalam transportasi di Indonesia. Bus ini pernah membuka rute Padang-Banda Aceh hingga Padang-Jogya bahkan sampai ke Denpasar, Bali. Dengan demikian, bus tersebut dua kali menyerangi selat, Selat Sunda dan Selat Bali.
Bahkan, untuk rute Padang-Denpasar, bus ANS tanpa transit. Di masa itu, bus belum kenal tol, tapi menyusuri sejumlah kota di Jawa dengan rute jalan nasional.
Bus itu pernah punya livery dengan warna merah dengan kombinasi putih. Kini, bus ANS dominan dengan kelir biru.
Bus ANS tercatat sebagai otobus yang mengukir sejarah dengan melintasi rute terpanjang di Indonesia.
Menurut sejarahnya, bus yang kini bermarkas di Jalan Khatib Sulaiman Padang tersebut, awalnya melayani antar kota dalam provinsi (AKDP) dengan melintasi Bukittinggi-Pariaman dengan bus non AC. Kemudian, setelah perusahaan bus membuka trayek Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), ANS ikut membuka rute Bukittinggi-Dumai.
Hingga puncaknya pada 1980 sampai 1990-an, ANS berhasil membuka layanan rute ke Pulau Jawa tepatnya Jakarta. ANS juga membuka rute ke wilayah Timur meliputi Surabaya, Malang, hingga Denpasar, Bali.
Dulu PO ANS turut melintasi di ruas Padang-Medan maupun sebaliknya. Namun, bus ini memilih untuk hidupkan sein kiri dan menepi. Meski demikian, ANS sukses di lintasan Sumatera-Jawa.
Bus ANS berjaya di era 1990-an di lintasan Padang-Medan. Bus melewati rute Lubuk Sikaping, selanjutnya joss ke Medan.(*)