BATUSANGKAR-Produksi padi di Tanah Datar turun tajam. Padahal, kabupaten itu tercatat sebagai daerah yang dikenal sebagai kabupaten agraris yang memiliki lahan pertanian yang luas.
Selama ini, kabupaten itu juga menggelorakan bajak gratis bagi petani.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi padi di Sumbar sepanjang Januari-September tahun ini 1.027.429 ton gabah kering giling (GKG). Kepala BPS Sumbar, Sugeng Arianto mengungkapkan, jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi padi sepanjang Januari-September 2024 diperkirakan setara dengan 594.905 ton beras.
Jumlah produksi ini mengalami penurunan 45.471 ton (7,10 persen) dibandingkan Januari−September 2023 yang mencapai 640.376 ton.
Potensi produksi beras sepanjang Oktober-Desember 2024 ditaksir 187.962 ton.
“Dengan demikian, total produksi beras pada 2024 diperkirakan 782.867 ton, atau mengalami penurunan 75.516 ton (8,80 persen) dibandingkan produksi beras pada 2023 yang sebesar 858.383 ton,” ujar Sugeng dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/11/2024).
Penurunan produksi padi yang cukup besar terjadi di wilayah sentra produksi padi, Kabupaten Pesisir Selatan dan Tanah Datar.
Di sisi lain, kabupaten/kota yang mengalami peningkatan produksi padi cukup besar adalah di Agam dan Bukittinggi,” kata dia. (*)