Berita  

Jalan Kuda Beban di Zaman Belanda Bisa Jadi Alternatif Padang Panjang-Kayu Tanam

Jalan kereta api di zaman Belanda.
Jalan kereta api di zaman Belanda.

PADANG-Tak banyak yang tahu, ternyata ada jalan alternatif dari Kayu Tanam ke Padang Panjang. Sepertinya, bukan Belanda yang bikin. Kalau Belanda yang bikin pasti dibeton, sehingga berbekas hingga kini.

Jalan alternatif itu akan ditelusuri kembali. Sebab, jalan itu merupakan jalur kuda beban oleh masyarakat lokal. Jalan itu ditelusuri kembali, mudah-mudahan ketemu titik koordinatnya dan dihidupkan lagi sehingga mampu jadi penyangga atau jadi jalur alternatif ketika ruas utama Padang-Bukittinggi putus.

Jalan kuda beban itu terungkap ketika audiensi Gubernur Mahyeldi Ansharullah dengan jajaran KAN Nagari Gunuang Kota Padang Panjang, KAN Nagari Guguak Kecamatan 2X11 Kayu Tanam dan KAN Nagari Anduriang, Padang Pariaman di Padang, Jumat (31/5/2024).

Gubernur mempertimbangkan usulan masyarakat untuk membangun jalan alternatif yang menghubungkan Kecamatan 2×11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman dengan Padang Panjang sebagai penyangga jalur Lembah Anai.

Mahyeldi mengatakan, potensi untuk mewujudkan jalan alternatif ini cukup besar. Hingga saat ini, belum ada jalan alternatif penghubung kedua daerah selain jalan nasional via Lembah Anai yang rawan bencana.

Baca Juga  Warga Bersorak Ketika Jalan Lembah Anai Dibuka Lagi, Jalan Rusak di Padang Lua-Malalak Ditinggal Begitu Saja, Pemerintah Harus Tahu Terima Kasih

“Usulan ini patut kita pertimbangkan, untuk antisipasi jika sewaktu-waktu jalan Lembah Anai tidak bisa dilalui,” ujar Mahyeldi.

Mengingat daerah tersebut merupakan kawasan hutan lindung dan hutan margasatwa, Gubernur Mahyeldi menyarankan Kepala Dinas PU Kota Padang Panjang menentukan titik koordinat jalan yang direncanakan. Tujuannya agar perizinannya bisa segera diurus ke kementerian terkait.

“Termasuk pembiayaannya, jika kita belum mampu, itu akan kita usulkan ke pemerintah pusat,” jelas Mahyeldi.

Pengurus KAN Nagari Gunuang Kota Padang Panjang, Nurmai Nazar Dt. Tan Rajo Lelo, mengatakan usulan ini telah dimusyawarahkan di masing-masing nagari terkait dan semua sudah sepakat.

“Semua sudah sepakat dan siap mendukung pemerintah dalam proses pembangunan nantinya,” ungkap Nurmai Nazar Dt. Tan Rajo Lelo.

Baca Juga  Jalan Lembah Anai Makin Rapi, Ada Harapan Bisa Dilalui Mulai 21 Juli, Gubernur Sumbar Memang Mantap, Hutama Karya Lebih Mantap

Ia juga menjelaskan, jalan yang diusulkan ini pada zaman penjajahan sudah dimanfaatkan sebagai jalur transportasi utama masyarakat Kayu Tanam menuju Padang Panjang dan sebaliknya untuk mengangkut barang dagangan menggunakan kuda beban.

“Jadi ini bukan jalur baru, tapi jalur lama yang kita coba hidupkan kembali dengan panjang lebih kurang tujuh kilometer,” tambahnya yang dikutip dari keterangan pers Biro Adpim Setdaprov. (*)

Baca berita lainnya di Google News




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *