Berita  

Sedikit Hari Lagi, Bus Sumbar akan Kembali Putar Kepala

Dua bus Al Hijrah di Pondok Pinang. (Channel YouTube AIKR Arif Ichwan)
Dua bus Al Hijrah di Pondok Pinang. (Channel YouTube AIKR Arif Ichwan)

PADANG-Sedikit hari lagi, bus Sumbar kembali putar kepala. Putar kepala merupakan istilah bagi bus yang putar dan balik lagi ke lokasi awal. Putar balik merupakan masa-masa sibuk lantaran banyaknya penumpang yang harus dijemput dan diantar.

Putar balik juga sering disebut sebagai tek-tok. Putar kepala akan terjadi lantaran bus liburan akan lebaran akan segera berakhir. Bus-bus Sumbar, biasanya, kalau sampai malam, maka malam itu juga balik ke Sumbar.

Bahkan, lantaran sibuk, bus pun terkadang tak dicuci. Bua akan dicuci mana kala telah sampai di Sumbar. Habis dicuci, lanjut lagi ke tanah rantau. Demikian pula sebaliknya.

Selama angkutan mudik, rekor demi rekor diukir bus Sumbar. Bahkan, pemberangkatan mencapai 82 unit dari Jakarta menuju berbagai kota di Sumbar. Kalau sudah putar kepala, awak bus sebaiknya meningkan konsentrasi dan mengatur istirahat agar aman selama perjalanan.

Baca Juga  46 Armada Reguler Diberangkatkan dari Jakarta, Bus Sumbar Panen Pemudik

Awas macet

Bagi yang akan balik ke Jakarta dari Sumbar, sebaiknya hindari tanggal 15 April. Sebab, tanggal itu diperirakan menjadi titik puncak arus balik, sehingga ada potensi kemacetan di mana-mana.

Berdasarkan ketetapan pemerintah, batas libur Lebaran 2024 adalah 15 April 2024. Prediksi puncak arus balik Lebaran 2024 diperkirakan terjadi di sekitar tanggal tersebut.

Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan puncak arus balik Lebaran terjadi pada 13-16 April.

Warga Sumbar yang akan kembali ke perantauan, sebaiknya menghindari ruas yang berpotensi macet di daerah Betung, Sumatera Selatan. Ketika harus mudik lalu, ribuan kendaraan terjebak di sana, sehingga terjadi macet horor. Bagi kendaraan pribadi dan bus, lintas tengah adalah jalan terbaik agar tak terjebat macet.

Macet di Betung mengakibatkan keterlambatan penumpang sampai tujuan. Berangkat Jumat dari Padang, Minggu baru sampai di Jakarta. Demikian pula sebaliknya.

Baca Juga  Bagaikan Sultan Kembali ke Rantau, Naiklah Bus Miyor

Pemudik menyebut, kemacetan horor yang berlangsung hampir 23 jam itu akibat jalan di simpang Betung yang sempit dan banyak pengguna jalan atau pemudik yang tak disiplin. Kemacetan panjangnya mencapai 23 kilometer.

Kemacetan di kawasan Palembang-Betung Banyuasin membuat lalu lintas mandek alias terkunci.(*)

Baca berita lainnya di Google News




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *