PADANG-Dulu di Padang ada Terminal Lintas Andalas. Terminal itu kini jadi pusat perbelanjaan. Terminal Lintas Andalas merupakan masa keemasan bus-bus di Sumatera Barat.
Bus ke Jawa, Sumatera Utara, Riau dan Jambi maupun antar kota dalam provinsi panen penumpang. Terminal Lintas Andalas terintegrasi dengan Pasar Raya Padang yang merupakan simbol perekonomian Kota Padang.
Ketika Terminal Lintas Andalas dikosongkan, ada Terminal Aie Pacah sebagai pengganti. Lantaran terminal kosong, maka lahan itu dijadikan mal.
Ketika terminal telah pindah, bus enggan ke Aie Pacah. Sejak terminal pindah, terminal bayangkan pun marak. Bukan cuma terminal bayangan yang marak, angkutan travel pun marak di tengah kota, terutama rute Padang-Bukittinggi.
Nasib Terminal Aie Pacah pun tak kalah tragis. Tak banyak bus yang mau singgah ke sana. Sebab, terminal sepi penumpang dan jaraknya yang jauh dari pusat kota.
Lantaran gempa 2009, pusat pemerintahan kota Padang pun dipindahkan. Aie Pacah yang tadinya terminal, dijadikan pusat pemerintahan. Kantor dinas dan kantor wali kota, serta DPRD dibangun di sana. Bangunan terminal yang ada pun diruntuhkan.
Ketika Padang tak punya terminal, lalu dibangun lagi terminal di Anak Aie. Terminal ini juga sepi. Tak banyak bus mau masuk ke sana. Realita di lapangan, bus malah ngetem di sepanjang jalan, sejak Air Tawar hingga ke Tabing.
Terminal Anak Aie megah bak bandara. Terminal ini dilintasi oleh Trans Padang dan sejumlah bus antar kota antar provinsi dari Utara.
Kota sukses kelola terminal
Banyak terminal di Sumbar, namun tak banyak yang berfungsi secara optimal. Hanya sejumlah terminal yang dipergunakan bus untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.
Kota di Sumbar yang berhasil membangun dan sukses manfaatkan terminal adalah Kota Solok, Bukittinggi, Payakumbuh, Padang Panjang, Lubuk Basung dan Pariaman.
Kota Solok dengan Terminal Bareh Solok merupakan terminal tersibuk di Sumatera Barat. Sebab, bus-bus Sumatera-Jawa pasti masuk ke sana. Begitu pula bus antarkota dalam provinsi.
Bus Sumbar-Jambi juga perwakilan di terminal tersebut. Terminal Bareh Solok juga dilintas oleh armada ke Rengat dan Tembilahan dari Bukittinggi.
Terminal tersibuk kedua ditempati oleh Terminal Aua Kuniang di Bukittinggi. Bus-bus Padang-Medan pasti singgah di sana. Demikian pula bus Sumbar-Riau. Terminal Aua Kuniang itu terkoneksi dengan pusat grosir, sehingga bus juga berperan sebagai pembawa paket ke sejumlah kota di Sumatera. Bus tujuan Jambi juga memberangkatkan armada dari terminal ini.
Terminal tersibuk lainnya adalah Padang Panjang. Terminalnya bernama Bukit Surungan. Terminal dilintasi oleh semua bus Sumbar-Jawa, Sumbar-Riau, Sumbar-Medan dan sebagainya.
Terminal lain yang berperan sebagai tempat pemberangkatan adalah di Payakumbuh, Jati Pariaman dan Lubuk Basung. (*)