Berita  

Keluarga Percaya pada Polres Nias Selatan, Jenazah Siswa Diduga Korban Kekerasan Diotopsi, Penyidik Janji Profesional

Ilustrasi penganiayaan
Ilustrasi penganiayaan

NIAS SELATAN-Pasca meninggalnya YN (17) yang merupakan pelajar pada sebuah SMKN di Nias Selatan, keluarga beserta orang tua kandung almarhum bersepakat jenazah korban dilakukan otopsi, Selasa (16/4/2024).

Diketahui sebelumnya, korban tersebut meninggal dunia pada Senin 15 April 2024 sekira pukul 18.30 di Rumah Sakit Thomsen Nias dan diduga disebabkan tindakan yang dilakukan kepala sekolah bernisial SZ pada 23 Maret 2024. Atas hal itu, orangtua YN telah membuat laporan ke Polres Nias Selatan pada 11 April 2024.

Menurut orangtua korban, pada Sabtu 23 Maret 2024 pukul 09.00, almarhum bersama dengan enam siswa lainnya dipanggil dan dibariskan oleh SZ (terlapor) dan almarhum dipukul di bagian kening sebanyak lima kali.

Kemudian, pada saat ibu almarhum pulang dari ladang, korban mengeluh kepada ibu dan mengatakan kepalanya sakit. Maka ibu memberikan obat sakit kepala kepada korban.

Pada Rabu 27 Maret 2024, korban mengatakan kepada ibunya kalau sakit kepalanya semakin parah dan tidak sanggup lagi sekolah.

Pada Jumat 29 Maret 2024, penyakit korban semakin parah. Dia mengalami demam tinggi kemudian sambil mengigau, maka ibu korban curiga dan mencari tahu apa penyebab dari penyakit tersebut.

Baca Juga  Hampir Tiga Bulan Sejak Pelaporan, Kasus Penganiayaan Belum Ada Kepastian dari Lidik ke Sidik

Pada Selasa 9 April 2024, korban dibawa oleh keluarga ke RSUD dr. Thomsen Nias dan Kamis 11 April 2024, pelapor dan saksi mendatangi Polres Nias Selatan dan membuat Laporan Polisi.

Pada Sabtu 13 April 2024, korban kembali dibawa ke RSUD dr. Thomsen untuk perawatan lebih intensif.

Merespon kejadian tersebut, Sat Reskrim Polres Nias Selatan pada Senin 15 April 2024 pukul 17.00, penyidik pembantu Bripda Ganda Manullang dan Bripda Rahmat Bulolo tiba di RSUD dr. Thomsen Nias untuk melakukan wawancara terhadap korban serta melihat keadaan korban.

Saat itu, korban tidak dapat memberikan keterangan karena dalam keadaan kritis dan akhirnya meninggal dunia pada hari yang sama setelah Maghrib.

Dalam perkara ini, perlu dilakukan pembuktian secara lebih mendalam karena kejadian sudah berlalu selama tiga minggu dan kemungkinan perlu diadakan otopsi.

“Seluruh keluarga beserta orangtua kandung almarhum bersepakat menyerahkan jenazah anaknya untuk dilakukan otopsi oleh kedokteran forensik. Polres Nias selatan menjalankan upaya kepolisian untuk melakukan penyelidikan lebih mendalam,” kata Kapolres Nias Selatan melalui siaran pers.

Diterangkannya, pihak keluarga Korban mengucapkan terimakasih kepada pihak kepolisian, dalam hal ini Polres Nias Selatan yang ikut berbelasungkawa atas meninggalnya siswa tersebut.

Baca Juga  Diduga Aniaya Siswa, Kepala SMKN di Nias Selatan Ditangkap Polisi

Pihak keluarga juga berharap Polres Nias Selatan tindakan proses hukum secara profesional terkait kecurigaan terhadap pada korban.

“Pihak keluarga akan menjaga situasi kamtibmas selalu kondusif sambil menunggu hasil dari Polres Nias Selatan dan sangat mendukung penuh proses hukum yang dilakukan serta memohon agar proses hukum ini memberikan hasil yang maksimal kepada pihak keluarga korban,” kata dia. (YL)

Baca berita lainnya di Google News




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *