opini  

Birokrasi Menurut Max Weber dan Birokrasi di Indonesia

Ilustrasi birokrasi. (liputan6.com)
Ilustrasi birokrasi. (liputan6.com)

Birokrasi merupakan sebuah sistem yang mengatur bagaimana sebuah prosedur dapat berjalan sebagaimana mestinya. Sebenarnya tujuan dari birokrasi itu adalah sebuah hal yang mulia, mereka mengatur sedemikian rupa alur agar semuanya berjalan dengan baik, akan tetapi nyatanya birokrasi yang kita rasakan dan terkenal dengan sebuah proses yang berbelit-belit dan sangat meribetkan serta memerlukan waktu yang lama.

Jika kita melihat pengertian dari birokrasi maka terlebih dahulu kita meninjau asal katanya, bureaucratie yang merupakan bahasa Prancis yang mana bereau berarti meja tulis dan cratein yang berarti kekuasaan.

Birokrasi adalah sebuah proses yang berasal dari kekuasaan melalui meja ke meja kemudian barulah lahir sebuah kebijakan ataupun lainnya.

Birokrasi menurut Max Weber adalah sebuah organisasi yang berjalan secara rasional dan juga professional dan menurut max juga birokrasi seharusnya harus dijalankan secara hirarki vertikal yang ketat dan komunikasi antar pekerja yang terbatas.

Mengapa Max menyarankan sebuah sistem itu haruslah hirarki agar semuanya terpusat dan itu akan dinilai lebih efektif dalam sebuah oraganisasi karena tidak banyaknya campur tangan orang lain. Max juga memberikan beberapa kriteria bagaimana sebuah birokrasi itu menjadi ideal.

Baca Juga  Menciptakan Birokrasi Berintegritas dan Akuntabel: Wujudkan Pemerintahan yang Baik

Pejabat tidak diperbolehkan menggunakan jabatannya untuk keperluan pribadi, termasuk keluarganya. Penyeleksian pegawai dilakukan atas dasar kualifikasi profesionalitasnya dan dengan kompetitif

Berbeda dengan birokrasi yang ada di Indonesia. Birokrasi yang ada di Indonesia sangat memandang siapa dan apa pangkat dari orang yang sedang berurusan. Bisa dicontohkan seperti adanya urusan surat menyurat. Jika rakyat biasa yang mengurus hal tersebut harus mengikuti sedemikian rupa prosedur yang sangat ribet.

Apabila ada seseorang yang bisa dikatakan adalah orang yang terpandang atau berpangkat, maka mereka tidak perlu melalui proses yang ribet tersebut. Mereka hanya perlu mengurus hak tersebut dengan via telepon atau hanya melalaui orang dalam.

Ini merupakan sebuah hal yang fakta yang ada di Indonesia. Birokrasi yang terkenal dengan ribet dan alur yang sangat panjang hanyalah berlaku bagi masyarakat biasa, tidak dengan para pejabat di luar sana yang menggunakan powernya untuk melancarkan urusan pribadinya.

Benar apa yang dikatakan oleh pepatah, jika ingin mengubah sebuah sistem, maka ubahlah terlebih dahulu orang-orang yang ada dalam sistem tersebut, sebab lebih susah merubah manusia mejadi lebih baik dari pada mengubah sebuah sistem.

Baca Juga  Dampak KDRT Terhadap Perkembangan dan Psikologis Anak

Percuma negara membenahi dan mendesain sebuah sistem demokrasi yang sedemikian rupa jika orang-orang yang ada didalam sistem tersebut yang bermasalah.

Semuanya tidak akan memberikan dampak yang begitu berarti, karena yang menjalankan sistem itu adalah manusia dan birokrasi hanyalah sistem yang akan dikemudikan oleh manusia itu sendiri.

Ibaratnya manusia itu adalah nahkoda, sedangkan birokrasi itu adalah kapalnya, begitulah perumpamaan yang mudah dipahami oleh kita semua. (Fahmega Elia, Mahasiswi Unand, Jurusan Ilmu Politik).

Baca berita lainnya di Google News




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *