Daerah  

Sawah Pokok Murah dari Sumbar, Langkah Menuju Swasembada Pangan Nasional

Gubernur Sumatera Barat Vasko Ruseimy dampingi Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediyati Haryadi atau Titiek Soeharto dalam rangkaian kunjungan kerja ke Sumbar pada 20–22 Juni 2025. Salah satu agenda penting yang dijalankan adalah panen padi dengan menggunakan metode pertanian inovatif bernama Sawah Pokok Murah di Agam, Sabtu (21/6/2025)
Gubernur Sumatera Barat Vasko Ruseimy dampingi Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediyati Haryadi atau Titiek Soeharto dalam rangkaian kunjungan kerja ke Sumbar pada 20–22 Juni 2025. Salah satu agenda penting yang dijalankan adalah panen padi dengan menggunakan metode pertanian inovatif bernama Sawah Pokok Murah di Agam, Sabtu (21/6/2025)

AGAM-Wakil Gubernur Sumatera Barat Vasko Ruseimy dampingi Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediyati Haryadi atau Titiek Soeharto dalam rangkaian kunjungan kerja ke Sumbar pada 20–22 Juni 2025. Salah satu agenda penting yang dijalankan adalah panen padi dengan menggunakan metode pertanian inovatif bernama Sawah Pokok Murah di Agam, Sabtu (21/6/2025).

Metode Sawah Pokok Murah merupakan sistem budidaya padi yang digagas oleh Joni, seorang pelaku pertanian asal Sumbar. Sistem ini menekankan pada efisiensi penggunaan lahan, benih, pupuk, dan air, namun tetap mampu menghasilkan panen yang melimpah. Pola tanam ini disebut “murah” karena mampu menekan biaya produksi, dan “pokok” karena fokus pada produktivitas yang berkelanjutan dan tahan terhadap gangguan iklim.

“Alhamdulillah kita ajak langsung Buk Titiek untuk panen Sawah Pokok Murah. Insya Allah ini akan kita gagas secara nasional, berawal dari Sumatera Barat,” kata Vasko. Ia juga menyampaikan optimisme bahwa semangat swasembada pangan yang pernah dicapai Indonesia pada 1984 bisa kembali terwujud, dengan Sumbar sebagai lokomotifnya.

Baca Juga  Audiensi dengan Tenaga Kependidikan, Bupati Solok Sampaikan Berita Gembira, Apa Itu?

Dalam sesi dialog dengan petani, Vasko menggali alasan mengapa sebagian petani belum menerapkan metode Sawah Pokok Murah. Seorang petani menjelaskan bahwa sebagian masyarakat masih bersikap menunggu dan melihat hasil dari petani lain terlebih dahulu. Namun, ia memastikan bahwa metode tersebut telah terbukti berhasil dan tidak memiliki kendala berarti, selain kemauan petani itu sendiri.

Titiek Soeharto menyampaikan keyakinannya Sumbar dapat menjadi daerah swasembada pangan dengan dukungan sistem pertanian yang tepat. “Untuk Sumatera Barat, bisa swasembada sendiri dengan dibantu oleh sistem Sawah Pokok Murah ini. Kalau berhasil, bisa dikembangkan ke daerah lain di Indonesia,” ujarnya.

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) juga menyambut baik perhatian dari pemerintah pusat, termasuk Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, Badan Karantina Nasional, serta Komisi IV DPR RI. Kehadiran mereka dianggap menjadi momentum penting untuk mempercepat penguatan sektor pertanian yang berbasis pada kearifan lokal dan efisiensi.

Baca Juga  Konsumen di Dharmasraya Jangan Khawatir, Tak Ada Pengurangan Isi Minyakita

Selama kunjungan tiga hari, rombongan Komisi IV DPR RI mengikuti sejumlah agenda lain seperti pembukaan Gelar Karya: Festival dan Expo KUPS di Lembah Harau, serta peninjauan Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan di Bukittinggi. Semua kegiatan tersebut difokuskan pada penguatan sektor pangan, konservasi, serta ketahanan sumber daya alam di Sumbar. (adpsb)

Baca berita lainnya di Google News




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *