Daerah  

Gencatan Senjata Gaza Deal, Israel-Hamas Sepakat Damai, Berpeluang Jadi Perdamaian Permanen

Bangunan di Gaza rusak berat akibat serangan Israel.
Bangunan di Gaza rusak berat akibat serangan Israel.

JAKARTA-Deal, gencatan senjata terwujud di Gaza. Mediator Qatar mengatakan, Israel dan Hamas telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata di Gaza mulai Minggu. Pertukaran sandera dan tahanan setelah 15 bulan perang akan dilakukan.

Sebanyak 33 sandera Israel akan dibebaskan pada tahap pertama perjanjian. Perjanjian gencatan senjata itu bahkan disebut bisa menjadi perdamaian permanen.

“Kedua pihak yang bertikai di Jalur Gaza telah mencapai kesepakatan tentang tahanan dan pertukaran sandera, dan (para mediator) mengumumkan gencatan senjata dengan harapan mencapai gencatan senjata permanen antara kedua belah pihak,” kata kata Perdana Menteri (PM) Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani, Kamis (16/1/2025).

“Kami berharap ini akan menjadi halaman terakhir perang, dan kami berharap semua pihak akan berkomitmen untuk melaksanakan semua ketentuan perjanjian ini,” tegasnya.

Secara rinci, di fase gencatan senjata awal selama 42 hari, 33 sandera yang ditawan dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel akan dibebaskan. Termasuk perempuan sipil dan rekrutan perempuan, serta anak-anak, orang tua, serta warga sipil yang sakit dan terluka.

Baca Juga  Lantik 30 Pejabat Fungsional, Wakil Wali Kota Ingatkan Tanggung Jawab, Beban Berat Harus Diemban

Pada tahap pertama, pasukan Israel akan mundur dari Gaza namun tetap ditempatkan di perbatasannya untuk memungkinkan pertukaran tahanan. Pertukaran akan termasuk pula jenazah dan pemulangan orang-orang terlantar ke tempat tinggal mereka.

“Jumlah tahanan Palestina yang akan dibebaskan sebagai ganti sandera Israel pada tahap kedua dan ketiga yang akan diselesaikan selama 42 hari awal,” jelasnya lagi.

Lebih lanjut, ujarnya, mediator bersama yakni Qatar, AS, dan Mesir akan memantau kesepakatan gencatan senjata melalui badan yang berpusat di Kairo. Ia mendesak “ketenangan” di Gaza sebelum kesepakatan tersebut mulai berlaku.

“Kami berharap bahwa selama beberapa hari ke depan tidak akan ada agresi atau operasi militer apa pun,” katanya lagi.

Baca Juga  Cuaca Ekstrim, BPBD Pemkab Solok Minta Warga Siaga Bencana

“Ada mekanisme yang jelas untuk menegosiasikan tahap dua dan tiga, dan bahwa rincian kesepakatan akan dipublikasikan dalam beberapa hari ke depan, setelah rinciannya diselesaikan,” ujar Sheikh Mohammed. (cnn Indonesia)

Baca berita lainnya di Google News




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *