PADANG-Banyak cara yang dilakukan sopir bus malam untuk mengusir rasa kantuk. Ada yang ngemil, minum kopi hingga ngobrol dengan kondektur maupun penumpang. Namun, juga ada sopir bus malam yang mengusir rasa kantuk dengan menyetel suara musik dengan keras.
Para sopir bus malam memang harus tetap fokus dalam mengemudi. Dengan suara musik yang keras, sopir bisa menikmati perjalanan agar penumpang nyaman dan sampai tujuan dengan tepat waktu.
Lagu Minang
Bus-bus Sumbar pasti akan menyetel lagu-lagu Minang di sepanjang perjalanan. Penyanyi yang favorit yang disetel adalah Fauzana, Rayola, David Istambul dan masih banyak lagi.
Pokoknya, album artis Minang jadi pilihan utama. Terkadang lirik lagu menyayat perasaan penumpang. Ada lagu Pulanglah Uda, ada pula elok-elok uda di rantau dan sebagainya. Belum cukup 24 jam di rantau, kampung halaman suda terbayang.
Kalau malam hari, lain lagi tema lagu yang disetel. Kalau malam, maka album nostalgia yang akan didengar penumpang. Musik nostalgia itu sebagai pengantar tidur. Kalau naik bus Sumbar, jangan harap akan disuguhkan musik jazz atau lagu-lagu barat. Nggak demen penumpang Minang dengan lagu-lagu kayak gitu.
Perjalanan dengan bus juga memberikan suasana tersendiri. Sebab, dengan perjalanan darat, bisa melihat negeri orang. Perjalanan dengan bus juga memberikan sensasi berbeda ketika sampai di rumah makan. Yang pasti, naik bus ongkos lebih murah ketimbang membawa kendaraan sendiri atau naik pesawat terbang.
Bagi warga yang terbiasa menggunakan transportasi darat dari Jakarta ke Sumbar, pasti akan paham kalau musik diputar kencang di malam hari. “Saya sering mendapati bus Sumbar menyetel musik kencang di malam hari,” kata Nurman, warga Padang yang sering bolak-balik ke Jakarta dengan bus ANS.
Namun, juga banyak bus yang tak menyetel musik di malam hari dengan alasan ingin memberikan kesempatan penumpang beristirahat dengan tenang.
“Pokoknya seru kalau naik bus sekarang,” kata dia, Kamis (2/1/2025).
Dia menyebutkan, lirik lagu Minang memang penuh makna. Kalau lagu sedih, sedih pula berpisah dengan kampung dan ingin rasanya balik ke kampung, walau baru saja tiba di tanah rantau. (*)