Daerah  

Banyak Persoalan di Masa Kini, Muncul Kerinduan pada Masa Lalu, Jalan Kuda Beban pun Ingin Ditapaki Lagi

Kondisi jalan di kawasan Lembah Anai
Kondisi jalan di kawasan Lembah Anai

PADANG-Kadang hidup tak selamanya bisa berorientasi ke masa depan. Ada kerinduan pada masa lalu. Banyak orang ingin menjemput lagi masa lalu guna menata hidup agar lebih baik.

Masa lalu tak akan pernah kembali, walau sedetik sekalipun. Ketika jalan Lembah Anai tak bisa dilalui, orang berpikir kembali tentang masa lalu.

Salah satu buktinya, ada keinginan untuk mengaktifkan kembali jalur kuda beban. Ada keinginan untuk menapaki kembali jalur kuda beban beban yang ada di dua abad lalu.

Putusnya ruas utama Padang-Bukittinggi via Lembah Anai, juga mengingatkan orang betapa pentingnya arti moda transportasi kereta api sebagai solusi atasi macet.

Tak banyak yang tahu, ternyata ada jalan yang dibikin alternatif dari Kayu Tanam ke Padang Panjang. Sepertinya, bukan Belanda yang bikin. Kalau Belanda yang bikin pasti dibeton, sehingga berbekas hingga kini.

Jalan alternatif itu akan ditelusuri Kembali. Sebab, jalan itu merupakan jalur kuda beban oleh masyarakat lokal. Jalan itu ditelusuri kembali, mudah-mudahan ketemu titik koordinatnya dan dihidupkan lagi sehingga mampu jadi penyangga atau jadi jalur alternatif ketika ruas Utama Padang-Bukittinggi putus.

Baca Juga  Zulmaeta Cocok Pimpin Payakumbuh, Keluarga Besar Kabua Saiyo Siap Beri Dukungan di Pilkada

Jalan kuda beban itu terungkap ketika audiensi Gubernur Mahyeldi Ansharullah dengan jajaran KAN Nagari Gunuang Kota Padang Panjang, KAN Nagari Guguak Kecamatan 2X11 Kayu Tanam dan KAN Nagari Anduriang, Padang Pariaman di Padang, Jumat (31/5/2024).

Mahyeldi mengatakan, potensi untuk mewujudkan jalan alternatif ini cukup besar. Hingga saat ini, belum ada jalan alternatif penghubung kedua daerah selain jalan nasional via Lembah Anai yang rawan bencana.

“Usulan ini patut kita pertimbangkan, untuk antisipasi jika sewaktu-waktu jalan Lembah Anai tidak bisa dilalui,” ujar Mahyeldi.

Mengingat daerah tersebut merupakan kawasan hutan lindung dan hutan margasatwa, Gubernur Mahyeldi menyarankan Kepala Dinas PU Kota Padang Panjang menentukan titik koordinat jalan yang direncanakan. Tujuannya agar perizinannya bisa segera diurus ke kementerian terkait.

“Termasuk pembiayaannya, jika kita belum mampu, itu akan kita usulkan ke pemerintah pusat,” jelas Mahyeldi.

Pengurus KAN Nagari Gunuang Kota Padang Panjang, Nurmai Nazar Dt. Tan Rajo Lelo, mengatakan usulan ini telah dimusyawarahkan di masing-masing nagari terkait dan semua sudah sepakat.

Baca Juga  Angin Kencang, Pesawat Tergelincir di Dogiyai

“Semua sudah sepakat dan siap mendukung pemerintah dalam proses pembangunan nantinya,” ungkap Nurmai Nazar Dt. Tan Rajo Lelo.

Ia juga menjelaskan, jalan yang diusulkan ini pada zaman penjajahan sudah dimanfaatkan sebagai jalur transportasi utama masyarakat Kayu Tanam menuju Padang Panjang dan sebaliknya untuk mengangkut barang dagangan menggunakan kuda beban.

“Jadi ini bukan jalur baru, tapi jalur lama yang kita coba hidupkan kembali dengan panjang lebih kurang tujuh kilometer,” tambahnya yang dikutip dari keterangan pers Biro Adpim Setdaprov. (*)

Baca berita lainnya di Google News




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *