Daerah  

Masyarakat Makin Peduli Pangan Sehat, Pertanian Organik Dipacu di Sumbar

Gubernur Mahyeldi tinjau pertanian organik. (pemprov)
Gubernur Mahyeldi tinjau pertanian organik. (pemprov)

AGAM-Gubernur Mahyeldi Ansharullah mengapresiasi para pihak yang ikut menginisiasi aktivitas pertanian organik di Nagari Padang Laweh, Sungai Pua, Kabupaten Agam. Meningkatnya animo dan kebutuhan masyarakat terhadap produk pangan yang lebih sehat, menjadi kabar baik dan menjanjikan bagi aktivitas pertanian organik.

“Mudah-mudahan aktivitas pertanian organik di daerah ini dapat memotivasi petani lain di Sumbar, agar ke depan bisa memanfaatkan sumber daya alam dan lahan pertanian secara lebih efektif dan lebih efisien,” kata Mahyeldi saat membuka Festival Pertanian Organik di Masjid Al-Safar, Jorong Batu Gadang, Padang Laweh, Sungai Pua, Kabupaten Agam, Minggu (8/10/2023).

Mahyeldi menerangkan, aktivitas pertanian organik jelas memiliki keunggulan ketimbang aktivitas pertanian pada umumnya. Seperti, dapat menghasilkan produk pertanian yang lebih sehat, harga jual produk lebih mahal, biaya operasional lebih murah, menjaga kualitas tanah, serta mengurangi limbah pertanian.

“Dewasa ini, permintaan terhadap produk pangan yang sehat semakin meningkat. Masyarakat kita semakin sadar akan bahaya dan dampak negatif pemakaian bahan kimia sintesis di bidang pertanian. Masyarakat semakin arif memilih bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan,” ucapnya lagi.

Baca Juga  Gubernur Mahyeldi Sebut Berat untuk Reaktivasi Kembali Jalur Kereta Api di Sumbar

Sementara itu, sambungnya, pertanian organik merupakan teknik budidaya pertanian yang berorientasi pada pemanfaatan bahan-bahan alami (lokal), tanpa bahan-bahan kimia sintesis seperti pupuk dan pestisida anorganik.

“Untuk itu, petani kita harus menangkap peluang dalam pengembangan produk pertanian organik ini. Pola seperti ini banyak dilakukan petani untuk menghadapi kelangkaan dan kemahalan pupuk buatan (anorganik) dan pestisida kimia,” ungkapnya.

Pemprov telah berkomitmen mengembangkan pertanian organik melalui pembentukan Lembaga Sertifikasi Organik (LSO) di Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura. Sejauh ini, sudah terbentuk 42 nagari/desa pertanian organik di Sumbar, dengan lahan bersertifikat seluas 186 haktare, yang dikelola 32 kelompok tani bersertifikat.

“Agar gerakan pertanian organik berjalan maksimal, kita juga mendorong pengembangan Klinik Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Saat ini, tercatat sebanyak 29 Klinik PHT yang aktif di seluruh Sumbar,” sebutnya yang dikutip dari siaran pers Biro Adpim Setdaprov Sumbar.

Baca Juga  Masa Sidang 2023 Berakhir Sudah, Tahun Depan DPRD Padang Targetkan 42 Ranperda Jadi Peraturan Daerah

Gubernur menegaskan, petani harus mendapat kemudahan akses kepada benih unggul, mampu mengendalikan hama dan penyakit, serta menggunakan pupuk dan pestisida berbahan alami agar aktivitas pertanian berjalan lebih efektif dan efisien. (*)

Baca berita lainnya di Google News




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *