SERGAI-Harapan petani untuk kembali berjaya di lahan sendiri kian menguat di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai). Di Desa Pematang Cermai, Kecamatan Tanjung Beringin, semangat swasembada pangan digelorakan lewat Program Optimalisasi Lahan (Oplah) 2025 yang kini mulai berjalan.
Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Permai menjadi ujung tombak pelaksana, dengan menangani sekitar 500 hektare lahan sawah dari total 1.100 hektare yang tersebar di tiga Gapoktan wilayah tersebut.
Pantauan Rabu (28/5/2025), alat berat bantuan pemerintah pusat tampak sibuk mengolah tanah. Ini menandai dimulainya jadwal pengolahan sawah untuk masa tanam baru. Para petani menyambut antusias, berharap program ini bisa mengubah pola tanam mereka yang semula hanya sekali setahun, menjadi dua hingga tiga kali panen.
Kepala Dinas Pertanian Sergai, Dedi Iskandar meninjau ke lapangan dan menegaskan kegiatan ini bukan sekadar seremonial. “Sekarang masuk jadwal pengolahan tanah. Harapannya, setelah ini petani bisa langsung persiapan tanam serentak,” ujar Dedi.
Ia menjelaskan, kendala utama yang selama ini membatasi produktivitas petani adalah ketersediaan air. Namun, dengan adanya infrastruktur pendukung dan sistem irigasi yang diperbaiki, hal itu bisa diatasi.
“Ini bukan cetak sawah baru, tapi optimalisasi sawah lama. Dulu hanya bisa tanam sekali, kini bisa dua bahkan tiga kali,” tambahnya.
Untuk mempercepat pengolahan lahan, enam unit alat berat pertanian telah dibagikan kepada kelompok tani. Setiap kelompok menerima satu unit, termasuk alat rotari roda empat yang dinilai sangat efisien.
Khairul Akmal, Sekretaris Gapoktan Permai, mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan yang diberikan. Ia menyebut, perubahan signifikan sudah dirasakan para petani sejak program Oplah mulai digulirkan.
“Dulu kami masih pakai jektor kecil. Proses tanam sering telat dan tidak serempak. Sekarang sudah jauh lebih cepat dan terjadwal,” katanya.
Seiring dukungan dari pemerintah, hasil panen pun meningkat. Gapoktan Permai kini berhasil panen dua kali setahun, dan menargetkan bisa mencapai tiga kali di musim berikutnya.
Selain Gapoktan Permai, dua kelompok tani lainnya yang ikut mengelola lahan adalah Gapoktan Keramat Jaya di Desa Pekan Tanjung Beringin (100 Ha) dan GP3A Mandiri di Desa Tebing Tinggi (500 haktare).
Petani berharap dukungan ini terus berlanjut. Tak hanya alat berat, mereka juga menginginkan sarana produksi seperti pupuk, benih unggul, hingga akses permodalan yang lebih mudah.
“Kami berterima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo, Bupati Sergai, dan Kadis Pertanian. Semoga petani makin sejahtera dan hasil panen meningkat,” tutup Khairul.
Dengan semangat baru dan dukungan penuh pemerintah, petani Sergai kini tidak hanya mengolah tanah mereka juga menanam harapan untuk masa depan yang lebih cerah. (ML.hrp)