Oleh Ermond Aris
Usia 79 tahun bagi Kabupaten Pasaman menjadi saat yang pas untuk merefleksikan diri. Kekurangan yang terjadi masa lalu menjadi bahan perbaikan pada masa berikutnya.
Momen hari ulang tahun dapat dijadikan agenda tidak hanya perayaan hura-hura dan keramaian semata.
Kabupaten Pasaman yang sudah berusia 79 Tahun ini dapat dijadikan kesempatan untuk mengevaluasi Visi dan misi. Apakah masih relevan visi dan misi dengan kondisi sekarang.
Di usia 79 tahun ini diharapkan sebagai momen untuk menggalang kembali kekuatan, persatuan memperkuat tali silaturahim, menjalin keakraban, mempertebal relasi dan interaksi.
Juga kesempatan untuk melihat keutuhan Pemerintah Kabupaten Pasaman dalam keadaan baik-baik saja atau tidak. Terakhir hari ulang tahun momen untuk mempromosikan dan memperkuat eksistensi di masyarakat Pasaman.
Jika kita sigi satu persatu makna ulang tahun Pasaman ke-79 tahun ini dapat kita menilai, visi dan misi Kabupaten Pasaman akan berubah seiring dengan akan dilaksanakannya pilkada.
Masing-masing pasangan calon bupati dan wakil bupati telah mengusung visi dan misi mereka dan telah didaftarkan di Komisi Pemilihan Umum.
Tidak dapat kita pungkiri, masyarakat kita terbagi dalam kelompok pendukung pasangan calon dan kita berharap masyarakat saat ini masih menjalin keakraban walaupun ada perbedaan dukungan, dan kita berharap harmonisasi seperti ini tetap terjaga.
Kita sadar ada kelompok-kelompok dan oknum-oknum tertentu yang dari sikap dan perilakunya dapat memicu perpecahan. Mungkin menurut mereka cara mereka mendukung kandidatnya dianggap sudah benar menurut penafsirannya tapi bagi yang lain tidak bagus.
Ini terlihat dari tulisan dan komentar-komentar yang dibagikan di media sosial.
Kondisi kabupaten Pasaman, apakah baik-baik saja atau tidak? Terakhir ini dapat kita nilai, kondisi Pemerintah Kabupaten Pasaman boleh dikatakan sedang tak baik-baik saja. Kondisi keuangan daerah yang sakarat dengan dikeluarkannya Surat Edaran Bupati Pasaman tentang pembatasan belanja daan penundaan kegiatan 2024 yang memperlihatkan kondisi Pasaman secara kasat mata, dan mempertontonkan situasi yang tidak baik-baik saja.
Terakhir munculnya pemberitaan dugaan pengumpulan upeti pada salah satu OPD untuk pimpinan mewarnai Pemerintah Kabupaten Pasaman di usia 79 tahun ini.
Dengan kondisi seperti ini kita cukup prihatin dengan keadaan sekarang dan sudah sewajarnya masyarakat Pasaman dituntut memilih pemimpin ke depan yang benar-benar paham mengerti dan berpengelaman dengan tata Kelola pemerintahan.
Masyarakat Pasaman masih butuh infrastruktur karena infrastruktur jalan jembatan, irigasi dan fasilitas Kesehatan Pendidikan yang masih minim dan belum merata, masih terdapat ketimpangan antar kecamatan di Pasaman ditambah lagi kejadian gempa 25 Februari 2022 yang menghancurkan berbagai fasilitas dan infrastruktur jalan, jembatan dan lain-lain.
Serta juga menelan korban jiwa meninggal dunia saat ini belum tertangani. Sampai akhir tahun ini tidak ada kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi untuk itu.
Hal ini luput dari perhatian Pemerintah Kabupaten Pasaman saat ini boleh dikatakan tidak dipedulikan. Masih ada sekolah yang belum ditangani sementara program Pasaman Cerdas menjadi program prioritasnya. Seharusnya pemerintah hadir dalam rangka mewujudkan tujuan luhur Negara, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Maka masyarakat Pasaman ke depan wajib memilih kepala daerah yang piawai dalam perencanaan penggunaan anggaran dan kemampuan mencari sumber anggaran untuk membangun Pasaman dan tidak salah diakhir tulisan ini pasangan nomor urut 2 (dua). Mara Ondak– Desrizal atau MODE akan mampu menjawab tantangan Pasaman ke depan. (*)