opini  

Siapa yang Harus Disalahkan? Tak Ada Paripurna Peringatan Hari Jadi Kabupaten Solok ke-111 Tahun

Syamsul Azwar
Syamsul Azwar

Memasuki awal April tahun ini, penulis kembali mengingatkan kita bersama dalam bentuk sepenggal coretan singkat, tergambar begitu panjang proses penetapan hari jadi daerah ini. Baca kembali tulisan tersebut https://www.tirasonline.com/2024/03/memaknai-kembali-sejarah-sebelas-dekade-penetapan-hari-jadi-kabupaten-solok

Telinga ini tak mendengar digelarnya paripurna oleh wakil rakyat detik-detik ditandainya peringatan Hari Jadi Kabupaten Solok ke-111 tahun. Padahal selama ini, setiap tahun disambut dengan kemeriahan serta tertanamnya semangat dan nilai nilai kedaerahan dan kebangsaan. Moralitas putra-putri terbaik daerah ini menjadi sebuah pertanyaan. Kejadian ini sangat memiriskan.

Bila kita kembali menoleh ke belakang tahun-tahun lalu, prosesi peringatan begitu khidmat diwarnai dengan bertaburnya reward dan hadiah hadiah dari beragam perlombaan yang digelar. Masyarakat jua melibatkan dirinya demi semangat kedaerahannya. Bahkan saat peringatan se-abad peringatan HUT Kabupaten Solok, penulis pernah salah satu penulis yang menerima anugerah lomba menulis tentang seabad usia Kabupaten Solok.

Sesibuk apapun agenda daerah, peringatan detik-detik hari ulang tahun daerah menjadi hal penting yang perlu dilaksanakan setiap tahun. Jangankan untuk hari lahirnya daerah, lembaga, organisasi, hari lahir kita sendiri menjadi mementum yang sangat amat istimewanya.

Di angka cantik ini, 111 tak ada digelar paripurna DPRD detik-detik peringatan hari jadi itu. Ini sangat sulit diterima akal sehat, kenapa hari istimewa ini belum lagi menjadi hal terpenting di Kabupaten Solok. Sangat perlu kita menuntut nurani pemangku kepentingan saat ini. Seakan hatinya telah membatu untuk mengenang kembali sejarah tanah kelahirannya.

Sebagai penulis yang telah mengawal daerah ini sejak 2000, sejak ditetapkan hari jadi ini, baru kali ini tak lagi digelar tokok palu wakil rakyat Kabupaten Solok. Padahal ini momentum yang sejatinya ditunggu oleh wakil rakyat dan masyarakatnya.

Dulu, seluruh agenda keluar daerah wakil rakyat, aparatur pemerintahan menyepakati mengosongkan seluruh jadwal pada hari tersebut tetap berada di wilayahnya. Semua kita juga merasa terpanggil serta berkewajiban untuk mengikuti momentum penting dan bersejarah itu.

Kini sangat memiriskan terkesan para pemangku kepetingan daerah ini telah disibukkan sekali persoalan politik dan seteru antar lembaga dan elit yang kian berlangsung makin sengit. Mereka berlomba menjual tampang gagahnya dan senantiasa mengumbar senyum kepada setiap orang ditemui. Terindikasi ada unsur kesengajaan mengabaikan nilai nilai luhur selama ini telah tertanam putra putri terbaik kabupaten Solok ini. Siapa yang memantaskan untuk disalahkan?

Baca Juga  Kisruh KONI Sawahlunto Berlanjut

Kondisi ini sangat memilukan kita pada pemerintahan secara umum saat ini, baik eksekutif maupun legislatif. Bagaimana kian merosotnya penanaman nilai-nilai kebangsaan, semangat NKRI serta menghormati dan mengenang jasa-jasa pahlawan yang bertaruh nyawa untuk kepentingan kemerdekaan kita hari ini. Untuk penanaman nilai nilai kedaerahan terkesan kian berkubur bersama waktu.

Tanah yang subur di mana tempat kita dilahirkan ini telah memberikan kehidupan untuk kita, keberadaan pemerintah daerah telah menjadi bagian penting dalam mengangkat harkat martabat bersama, para politis tempatnya bernaung, pengabdi negari dan masyarakat, para pegawai tempat mereka melangsungkan kehidupan yang lebih baik. Umumnya meraka adalah orang orang terdidik dari usia dini telah ditanamkan rasa dan semangat kebangsaan dan kedaerahan.

Bagaimana Kabupaten Solok itu akan dihargai orang luar, sementara putra-putri terbaiknya yang dipercaya oleh rakyat terkesan tak lagi memberikan penghargaan yang tinggi untuk tanah kelahirannya sendiri. Salah satu indakator negara/daerah yang maju adalah nagara/daerah yang menjunjung tinggi nilai-nilai kedaerahan, sejarah dan perjuangan serta pertumpahan darah pahlawan pahlawanya.

Sebagai salah seorang anak yang lahir di tanah Kabupaten Solok, penulis sangat merasa begitu prihatin sekali, bahkan sangat mengutuk keras para elit, bila melihat kondisi daerah saat ini. Bila diamati dengan seksama sudah dapat kita indikasikan sebagai salah satu kesalahan dan dosa terbesar bagi pemangku kepentingan saat ini di Kabupaten Solok yang sangat kita cintai ini.

Sebenarnya tak ada alasan untuk tidak memperingati hari ulang tahun daerah, jika alasan keuangan daerah tak mampu, sibuk atau sebagainya. Setidaknya cukup digelar sidang paripurna peringatan hari jadi daerah ini di rumah bagonjong, tempat kebanggaan para wakil rakyat.

Baca Juga  Tantangan Adaptasi Kambing pada Lingkungan Baru

Bahkan tahun-tahun sebelumnya, pernah juga bertepatan peringatan di hari libur, namun tetap digelar sidang istimewa paripurna. Ini merupakan simbol bersejarah bagi kita bersama yanh tak boleh lagi terabaikan.

Jika HUT di usia yang terbilang angka cantik ini 111, disebabkan disharmonisasi antara eksekutif dan legislatif yang muaranya lebih mengedepan kepentingan politiknya masing-masing, akan menjadi sebuah catatan hitam, noda dan dosa seluruh pemangku kepentingan daerah ini saat ini. Siapa yang patut kita persalahkan?

Pembaca yang budiman, coretan ini bentuk keprihatinan penulis untuk daerah saat ini. Semoga ini menjadi bagian penting bagi kita bersama untuk masa masa yang akan datang, sebab peringatan hari jadi itu juga menjadi momentum kita untuk intropeksi, evaluasi untuk lebih baik di masa masa yang akan datang. Namun ini terbalik yang terjadi cukup memiriskan hati kita bersama.

Semoga tulisan ini dapat mengetuk hati kita bersama ke depan, agar hari ini kita persiapkan untuk tahun depan HUT daerah ini menjadi bagian penting yang wajib diagendakan. Jangan sampai terjadi lagi untuk tahun tahun mendatang. Sangat menuntut kita agar berhati hati mengambil sikap dan menentukan pemimpin yang lebih baik. Mereka lebih menguatamakan kepentingan daerah dari kepenting pribadi, kelompok dan golongannya.

Minal aidin walfaidzin, mohon maaf lahir dan bathin, selamat Hari Raya Idul Fitri 1445H/2024. Semoga kita semua selalu dalam perlindungan Allah SWT. Amin. Semoga Kabupaten Solok ke depan jauh lebih baik dari hari ini dan hari lalu. (SYAMSUL AZWAR, Wartawan Muda)

Baca berita lainnya di Google News




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *