JAKARTA-Belakangan, animo masyarakat mudik ke Sumbar dengan menggunakan bus semakin meningkat.
Hal itu disebabkan manajemen perusahaaan otobus di Sumbar tengah berpacu dalam memberikan layanan terbaik. Manajemen memberikan pelayanan yang tak biasa bagi penumpang Sumbar-Jakarta-Bandung.
Manajemen ingin memberikan nilai lebih kepada pelanggan masing-masing. Perubahan demi perubahan harus dilakukan bila tak ingin tergilas zaman. Pembenahan juga menjadi keniscayaan lantaran tuntutan konsumen juag meningkat. Masyarakat tak lagi ingin perjalanan sekedar sampai dengan selamat, tapi juga membutuhkan kenyamanan dalam perjalanan.
Layanan yang diberikan perusahaan otobus tersebut memiliki nilai lebih masing-masing. Masyarakat tinggal menentukan pilihan mau mengikuti yang mana.
Satu hal yang harus diperhatikan ketika perjalanan dengan bus adalah soal penggunaan toilet. Toilet hanya bisa dipergunakan untuk buang air kecil. Setelah buang air kecil, harap disiram.
Toilet bus hanya bisa dipergunakan ketika bus sedang berjalan. Jangan gunakan toilet bus ketika berhenti di SPBU, rumah makan dan tempat lainnya. Aturan itu guna menghindari bau pesing di tempat orang.
Bus-bus Sumbar menempatkan toilet di bagian belakang. Biasanya, toilet itu bersebelahan dengan area merokok.
Export Manager dari Karoseri Laksana, Werry Yulianto menyebutkan, air yang ada di toilet bus bukan berasal dari air pembuangan AC.
“Sumber air untuk toilet yang ada di bus berasal dari tandon, jadi tidak pakai air AC. Kapasitas dari tandonnya yaitu sekitar 200 liter. Tandon ini terpisah dengan air buangan dari AC,” kata Werry yang dikutip dari kompas.com. (*)