PADANG-Lebaran tinggal sepekan lagi. Terminal bus di Jakarta telah dipenuhi perantau Minang yang hendak mudik ke Sumbar. Pemerintah memprediksi, arus mudik mulai 5 April mendatang. Dipastikan akan lebih banyak warga yang menggunakan moda transportasi bus untuk pulang kampung.
Perantau pulang kampung untuk berlebaran bersama keluarga, termasuk berwisata mengelilingi daerah di Sumatera Barat. Banyak perantau yang memilih mudik lebih awal agar perjalanan cepat dan tak kena macet parah.
Perantau Minang telah ramai pada sejumlah terminal di pulau seberang, seperti Bekasi, Pulo Gebang, Kampung Rambutan, Poris maupun agen di seputaran Jabodetabek.
Pulang kampung dengan bus juga memberikan suasana tersendiri. Sebab, dengan perjalanan darat, bisa melihat negeri orang. Pulang kampung dengan bus juga memberikan sensasi berbeda dalam perjalanan.
Bagi yang akan mudik ke Sumbar, tak usah khawatir soal ibadah. Sudah menjadi tradisi bus Sumbar, sopir akan menepikan kendaraan di masjid ketika masuk waktu Salat Magrib dan Salat Subuh.
Dua waktu salat itu sangat dijaga. Manajemen perusahaan otobus memiliki kebijakan yang tegas soal itu. Para driver harus memberikan kesempatan bagi penumpang untuk beribadah.
Bila datang waktu berbuka, bus akan mencari rumah makan terdekat. Demikian juga halnya dengan makan sahur. Kru membangunkan penumpang di rumah makan untuk sahur bagi yang berpuasa.
Perjalanan akan tenang mana kala ibadah terjaga.
Jangan lupa untuk jalankan tips mudik agar aman selama perjalanan.
Perlu tips juga untuk mudik ke Sumbar. Pemudik tak perlu membawa banyak uang di kantong. Sesuaikan saja dengan kebutuhan dan kebutuhan itu bisa diestimasi. Sebab, kalau singgah di rumah makan, siapkan dana sekitar Rp35 ribu sampai Rp45 ribu untuk sekali makan. Harga itu untuk satu orang. Bus Sumbar ada tiga kali singgah di rumah makan.
Lagi pula, rumah makan sekarang pembayarannya sudah mengikuti perkembangan zaman. Konsumen bisa membayar pakai QRIS atau non tunai. Jadi, tak perlu menyimpan uang di kantong dalam jumlah banyak.
Kemudian, pemudik juga harus hari-hati ketika bertemu dengan orang-orang yang baru dikenal, apalagi tak satu bus dengan dia. Waspada itu penting agar terhindari dari aksi kejahatan.
Kewaspadaan diperlukan saat berada di rumah makan, kapal maupun penyeberangan.
Selamat mudik, keluarga menanti di kampung halaman. (*)