KEBUMEN-Perusahaan otobus Efisiensi merupakan perusahaan yang terkenal dengan kualitas layanan. Manajemen bus itu juga rutin meremajakan bus. Maksimal, bus dioperasional dua tahun. Setelah sampai di masa itu, bus akan dijual.
Efisiensi ingin selalu memberikan layanan terbaik pada konsumen dengan bus-bus terbaru dan terawat. Efisiensi selalu memperhatikan maintenance kendaraan. Bus Efisiensi juga terbilang unik. Sebab, perusahaan selalu setia dengan satu karoseri, yakni Adiputro. Kesetiaan yang sama ditunjukkan ANS yang selalu menggunakan karoseri Morodadi Prima.
Dalam musim mudik, Efisiensi juga diserbu pemudik. Lalu, adakah rencana pengembangan rute ke Sumatera.
Dalam channel YouTube Mass Arkan, Ervinda menyebut, belum ada rencana pengembangan rute untuk menyeberangi pula. Efisiensi fokus di Jawa dan jadi moda transportasi di Bandara NYIA.
Sang penerus
Selain bergerak angkutan reguler, Bus Efisiensi juga memiliki armada pariwisata, PO Tividi.
Efisiensi sekarang dikelola oleh Ervinda. Dikutip dari YouTube Mass Arkan, Ervinda mengaku dulunya kurang paham dengan seluk-beluk bisnis bus. Ervinda merupakan tamatan Australia dengan disiplin ilmu marketing.
“Aku terjun ke dunia bus memang dimulai dari nol. Waktu tamat kuliah disuruh papa mengelola bus,” kata Ervinda.
Mass Arkan dan Ervinda memang sering ngonten tentang seluk-beluk dunia bus. Mass Arkan juga sering melakukan trip ke Padang, terakhir naik bus Sembodo dari Bogor ke Padang.
Mass Arkan juga telah berkunjung ke Sitinjau Lauik dan mengakui kalau tikungan itu memang ekstrim, namun indah.
Pemilik PO Efisiensi adalah Teuku Erry Rubiamsyah. Dia mengestafetkan perusahaan ke generasi pewarisnya.
Sang anak diberikan tanggung jawab sebagai direktur PT Efisiensi Putra Utama (PO Efisiensi).
Dia terjun ke dunia bus setelah lulus kuliah dari Melbourne, Australia.
“Terjun di Meret 2022. Januari baru pulang dari Meulborne. Masih belajar dari Bapak karena ini memang dunia baru buat saya,” ujar Ervinda dilansir dari kanal YouTube Efisiensi Official.
Dia menuturkan, saat kuliah di Negeri Kanguru dirinya mengambil jurusan marketing. “Kuliah ke sana untuk mengejar edukasi, sesuatu yang beda. Kuliah di sana dibanding Indonesia lebih analis,” katanya. (*)