PADANG-Beberapa wilayah di Sumatera Barat tengah dirundung duka jelang lebaran menghadapi bencana, seperti ribuan warga terdampak bencana banjir bandang di Pesisir Selatan. Bencana Gunung Merapi di Agam. Selain erupsi yang tak berhenti, kini terjadi lagi banjir lahar dingin.
Pupuslah harapan ratusan bahkan ribuan kepala keluarga di beberapa titik daerah wilayah Sumatera Barat menghadapi lebaran. Seperti pelaksanaan lebaran tahun tahun sebelumnya, saling berbagi, saling bermaafan dalam canda dan tawa. Seakan kebahagian anak anak dan masyarakat selama ini telah direnggut oleh bencana.
Lebaran tahun ini mereka tak lagi merasakan keindahan lebaran yang semakin mendekati. Belum lagi hilang trauma akibat banjir bandang yang terbilang dahsyat, belum lagi tuntas melakukan evakuasi, beberapa kali bencana susulan semakin memporak-porandakan nagari yang terdampak di Pesisir selatan.
Perjalanan penulis ke beberapa wilayah di Batang Kapas dan Surantiah, Pesisir Selatan, anak-anak tak lagi sekolah, rata-rata fasilitas umum, rumah rumah warga, persawahan rata oleh lumpur terbawa banjir bandang. Ekonomi masyarakat setempat lumpuh total serta infrastruktur penghubung juga banyak yang hancur, seperti jalan jalan terban dan longsor dimana dimana.
Sebagian wilayah di Pesisir Sumatera Barat berada di pinggiran laut, saat bencana banjir terjadi, daerah yang padat pemukiman itu berubah menjadi lautan. Selain menimbulkan kerugian puluhan bahkan bisa mencapai ratusan miliaran harta benda masyarakat, daerah itu raya dipenuhi lumpur antara 1 sampai 1,5 meter. Saat panas tiba, lumpur itu meretak seperti lahan kosong kekeringan.
Lebaran kian dekat, evakuasi ke sejumlah wilayah juga terhambat. Ini disebabkan tertutupnya akses ke wilayah bencana. Sementara persediaan makanan, air bersih untuk bertahan hidup di daerah terparah makin sulit. Mereka juga terancama kelaparan. Kondisi ini makin memiriskan, banyak datangnya bantuan donator untuk meringankan beban saudranya, namun pendistribusiannya terkendala.
Bencana bencana susulan tak lagi bisa diprediksikan datangnya. Potongan Kayu kayu besar yang terbawa berserakan di jalanan, halaman, bahkan ada yang menghantam rumah warga. Kita doakan mereka diberikan ketabahan melewati duka ini, tak terjadi lagi bencana susulannya.
Lain derita warga di sepanjang pesisir laut beda lagi nasib dan trauma warga yang bermukim di lereng Gunung Marapi. Sejak erupsi beberapa bulan itu, Gunung Marapi nampak sakit, sering membatuk mengakibat erupsi terus berkepanjangan. Sejak Jumat pagi ini gunung tersebut mengeluarkan lahar dinginnya. Sampai berita ini diterbitkan lahar dingin terus meningkat debitnya.
Kondisi ini, perlu lebih meningkat kewaspadaab masyarakat Sumatera Barat. Tidak saja di Pesisir Selatan dan Agam, daerah daerah yang rawan bencana sangat perlu meningkatkan kewaspadaan masyarakatnya. Sebab cuaca di wilayah Sumbar cukup ekstrim beberapa hari terakhir ini. (SYAMSUL AZWAR, Wartawan Muda)