Sebuah negara/daerah yang maju adalah negara/daerah yang menghargai sejarah daerahnya dan selalu mengenang jasa jasa pahlawannya. Baik yang telah mempertaruhkan nyawanya, maupun para pemimpin terdahulu yang telah membangun pondasi pondasi pembangunan daerah ini sejak berdiri.
Penulis mencoba mengingat kembali proses penelusuran serta penetapan hari jadi Kabupaten Solok. Kini usianya yang ke-111 tahun.
Daerah yang berjuluk sebagai bumi markisah ini telah melakukan dua kali pemekaran, pada dekade 1970-an lahirnya Kota Solok sebagai kota administratif dan 2004 mekar kembali wilayah bagian selatan. Kini menjadi Kabupaten Solok Selatan. Dua daerah itu terus berkembang dan tak kalah dari daerah induknya.
Memaknai kembali sejarah penelusuran hari jadi Kabupaten Solok cukup melalui sebuah proses yang berliku serta pengkajian dan penelitian panjang, tak semudah membalikkan telapak tangan sampai pada proses penetapannya. Penulis kala itu ikut langsung dan menulis dari rangkaian rangkaian dialog seluruh komponen terkait.
Lebih dari sebelas dasawarsa sejak berdiri, ini bukanlah waktu yang terbilang singkat bagi sebuah daerah. Masihkah tertanam dalam jiwa kita semua satu semangat di hari bersejarah daerah ini?
Ini sangat tergantung dari kita, sejauh mana bumi dan daerah ini telah memberikan tempat, kehidupan untuk kita, terutama sekali di kalangan birokrasi pemerintah, para pendidik dalam mengenalkan sejarah daerah dalam muatan lokalnya dan pembelajaran untuk generasi penerus bagi daerah ini. Barang kali masih banyak diantara kita yang terkesan mengabaikan nilai nilai yang terkandung dalam memaknai dan menyebarkan informasi secara luas tentang hari jadi Kabupaten Solok pada 9 April itu.
Ini amat tergantung bagi diri kita dalam memaknai hari berdirinya sebuah daerah. Apa yang telah kita lakukan dan persembahkan untuk daerah ini? Jawabannya ada dalam diri kita masing masing, terutama sekali putra putri yang lahir di tanah yang subur dan indah ini. Semoga peringatan yang akan datang lebih menanamkan nilai nilai yang hakiki, menjadi bagian dari evaluasi dan intopeksi diri kita semua elemen dalam prespektif daerah yang makin matang dan mumpuni di berbagai sektor untuk masa masa yang akan datang.
Mari kita ikuti dan ingat kembali proses penetapan hari jadi Kabupaten Solok jatuh pada 9 April 1913 itu yang berlangsung dalam kajian kajian dan penelitian serta dialog yang begitu alotnya.
Era Kabupaten Solok dipimpian sosok muda Gamawan Fauzi pada 2000-2005 telah memulai rancangan mengungkap fakta sejarah serta malahirkan sebuah sejarah pemerintahan daerah ini. Selain geliat pembangunan perekonomian masyarakat yang berhasil menciptakan petani petani sukses penghasil buah markisa yang menasional, juga kegiatan bedol desa, Sariak Bayang dan Lubuak Tareh dan Tigo Lurah.
Pemindahan ibukota Kabupaten Solok ke Arosuka dinilai berhasil menempatkan pelayanan masyarakat berada di tengah wilayah Kabupaten Solok, banyak inovasi dan kreasi seorang Gamawan di Kabupaten Solok dan memulai rancangan penetapat core ibukota kabupaten dengan sejumlah nama yang mengapung.
Dinilai berhasil dalam memimpin di Kabupaten Solok dan dukungan masyarakat kala itu Gamawan Fauzi melenggang menduduki kursi Gubernur Sumbar dalam sistem pemilu langsung pertama kali, kemudian diamanahkan presiden sebagai Menteri Dalan Negeri pertama dari kalangan seorang birokrat pemerintahan. Sebelumnya nya jabatan Mendagri tersebut pada umumnya dijabat oleh seorang ABRI/TNI, baik yang aktif maupun telah purnawirawan.
Artinya, Kabupaten Solok telah mampu menghadirkan tokohnya di pentas nasional, meski Sumatera Barat itu mulai dari perjuangan hingga berdirinya negara ini keberadaan tokoh tokoh Minangkabau ini tak bisa dipandang sebelah mata di repulik ini. Dari Bbupati hingga jabatan mendagri, kehadiran putra Solok ini dipanggung nasional memantaskan kita berbangga kala itu di Sumatera Barat.
Pasca Kabupaten Solok ditinggalkan Gamawan Fauzi, jabatan Bupati Solok diemban oleh Gusmal dari birokrat senior dengan jabatan terakhir sebagai Sekda di Kabupaten Solok. Gusmal termasuk salah satu kader dan orang terbaik Gamawan Fauzi kala itu.
Adahal menarik kala itu opini, dunia politik memasuki warna baru pasca dilaksanakan Pemilu secara langsung dipilih rakyat, isu berkembang hubungan kedua tokoh ini kala itu terjadi keretakan. Namun dari padangan penulis waktu itu, Gusmal dalam memimpin Kabupaten Solok tetap konsisten sebagai generasi penerus dengan konsep pembangunan berkelanjutan. Pondasi pondasi pembangunan yang telah di tancapkan mantan komandannya itu yang bagus tetap dilaksanakan oleh Gusmal. Di bawah komando Gusmal Tiga Pilar pembangunan Kabupaten Solok juga menggema ke tingkat nasional.
Gusmal melanjutkan proses yang telah digagas Gamawan Fauzi setahun setelah ditinggalkan, tepatnya pada 2006 penetapan Core Ibukota Kabupaten Solok dilanjutkan hingga sepakat diundangkan melalui musyawarah bersama dengan nama Arosuka. Kemudian dilanjutkan dengan proses penelusuran sampai penetapan lahirnya Kabupaten Solok pada tanggal 9 April 1913.
PROSES PENETAPAN HARI JADI KABUPATEN SOLOK
Gusmal melahirkan kebijakan agar hari lahir Kabupaten Solok bisa ditelusuri. Sejak tahun 2006 dimulailah penelitian, pengkajian pendalaman sejarah, fosil fosil, peristiwa peristiwa penting dengan melibatkan seluruh pihak terkait, mulai dari pakar sejarah, akademisi, veteran, badan arsip nasional, Pers, LSM, tokoh tokoh dari organisasi yang ada di Kabupaten Solok, tokoh adat, perantau hingga walinagari dan organisasi yang ada.
Dua tahun bukanlah waktu yang panjang dalam sebuah penelitian, tim pencari fakta yang dibentuk fokus dan sangat teliti terhadap temuan temuan hari, peristiwa yang terjadi. Dua tahun tim melakukan kerja, termasuk kala itu penulis juga mengikuti dari unsur media/Pers kala itu, puncaknya tanggal 28 Agustus 2008 dilaksanakan seminar besar yang dihadiri lebih 300 orang dari utusan beragam unsur pihak pihak terkait, seperti utusan lembaga dan organisasi di Kabupaten Solok. Hasil kajian dan penelitian telah mengerucut kepada lima tanggal yang menjadi peristiwa, sejarah, fosil, literarur lebih mengarahkan bahwa pemerintahan Kabupaten Solok telah ada.
Diantaranya, peristiwa dalam sejarah itu adalah, tanggal 5 November 1823, 10 November 1882, 9 April 1913, 9 Agustus 1942 dan 8 Oktober 1945, lima tanggal tersebut menjadi bagian kajian dari fosil fosil yang ditemukan dan terjadinya peristiwa penting dan bersejarah di Kabupaten Solok.
Dari lima tanggal itu dari kajian penelitian yang dilakukan dan pembahasan dalam seminar kala itu bersama badan arsip nasional lebih menguat ke tanggal 9 April 1913 lahirnya Kabupaten Solok secara administratif. Tim pencari fakta sejarah memberikan rekomendasinya dua tahun pengkajian dan penelitian ke Pemerintah Daerah.
Tanggal 9 April 1913, saat itu negara ini di masa penjajahan jepang ditemukanlah salah satu bukti kabupaten Solok masa itu disebut BUN Solok sebelum kemerdekaan, setelah merdeka dengan sebutan Luhak hingga menjadi sebuah Kabupaten. Indikatornya sebagai sebuah pemerintahan juga diperkuat dengan dua kali pemekaran wilayahnya teritorial seperti yang diuraikan diatas.
Setelah melalui proses yang amat pancang maka secara De Jure ditetapkanlah hari jadi Kabupaten Solok 9 April 1913. Kemudian merujuk dari Undang Undang No 12 1956 tentang pembentukan daerah otonom dalam lingkup Pemerintah Provinsi Sumatera Tengah, secara resmi pengakuan dengan nama Kabupaten Solok sebagai bagian dari pemerintah daerah di republik ini.
Secara de facto jauh sebelumnya, di era penjajahan Kolonial Belanda dan Jepan dengan adanya temuan bukti bukti dan literatur literatur, dari Zaman Belanda telah dikenal dengan Afdelling Solok yang dipimpin/dikepalai oleh Asisten Residen, nama Solok itu sudah ada dari zaman penjajahan.
Puncaknya dari rekomendasi tim pencari fakta kepada Pemerintah Kabupaten Solok, tepatnya 27 Februari tahun 2009 Pansus dan Seluruh Anggota DPRD menggelar Sidang Paripurna penetapan hari jadi Kabupaten Solok. Secara undang undang Kabupaten Solok itu lahirnya 9 April 1913. Pimpinan rapat kala itu Yulfadri Nurdin sebagai Wakil Ketua DPRD, hampir tak hujan hujan interupsi dan semua sepakat mengundangkan hari jadi Kabupaten Solok.
Pembaca yang budiman, sekilas paparan tentang hari jadi Kabupaten Solok yang penulis ikuti dan ketahui, semoga ini juga makin memperkaya pemahaman dan bagian intospesi diri kita semua diusia daerah yang sudah tua ini.
Penulis mengikuti, mangamati dan mengabadikan tulisan untuk daerah ini memulai dari tahun 2000-an, artinya lebih dari dua dekade, 24 tahun mengikuti perjalanan, kemajuan, prestasi Pemerintah Kabupaten Solok, mulai dari Bupati Gamawan Fauzi, Gusmal dua perode, Syamsu Rahim dan kini dipimpin Epyardi Asda.
Semua pemimpin itu sama memiliki kelebihan dan kekurangnya masing masing, semua hebat dalam prestasinya dan tak bisa saling kita bandingkan, sebab pemimpin itu sukses dan bisa dinilai sesuai dengan zamannya memimpin. Semoga dihari jadi yang ke 111 ini, perspektif Kabupaten Solok kedepan semakin baik dari hari ini dan hari lalu, hadirnya pemimpin yang mumpuni dan idolanya masyarakat Kabupaten Solok. (Syamsul Azwar/artawan muda).