Daerah  

Menteri Pertanian Sibuk dengan Perhelatan Rp100 Miliar di Padang, KPK Memanggil Pula ke Jakarta

Menteri Pertanian foto bersama dengan gubernur dan bupati serta warga usai panen bawang di Sungai Nanam
Menteri Pertanian foto bersama dengan gubernur dan bupati serta warga usai panen bawang di Sungai Nanam

PADANG-Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo tengah sibuk dengan pelaksanaan Penas Tani dan KTNA di Padang. Menteri ingin perhelatan yang menyedot anggaran Rp100 miliar itu sukses.

Eh, Komisi Pemberantasan Korupsi memanggil pula untuk datang ke Jakarta. KPK memanggil Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk datang pada Jumat (16/3/2023.

“Benar dijadwalkan untuk hadir besok, Jumat,” kata juru bicara KPK Ali Fikri, Kamis (15/6/2023).

Ali mengatakan pemeriksaan dijadwalkan akan berlangsung pada pukul 09.30 WIB di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan. Dia mengatakan lembaganya sudah mengirimkan surat panggilan tersebut.

“Kami berharap yang bersangkutan bisa hadir memenuhi undangan dimaksud,” kata Ali yang dikutip dari tempo.co.

Perhelatan Rp100 miliar

Pekan Nasional (Penas) Tani dan Nelayan resmi dibuka Presiden Joko Widodo yang diwakili Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartanto secara virtual, Sabtu (10/6/2023).

Pembukaan kegiatan tersebut ditandai dengan pemukulan gendang tambua oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang didampingi Gubernur Mahyeldi Ansharullah dan Ketua Umum KTNA Sumbar, M. Yadi Sofyan Noor.

Kegiatan Penas Tani dan Nelayan XVI diselenggarakan selama lima hari, mulai dari 10-15 juni 2023 di Lapangan Udara Sutan Sjahrir Padang.

Menko Perekonomian menyampaikan untuk memenuhi memenuhi kebutuhan pangan nasional dalam kondisi tidak normal akibat pandemi Covid-19 telah membuktikan Indonesia mampu menghasilkan pangan untuk kebutuhan sendiri.

“Ketegangan politik di berbagai negara dan ancaman perubahan iklim memerlukan peran aktif dan tanggung jawab semua pihak untuk meningkatkan produksi sektor pertanian,” tuturnya.

Menurutnya dengan adanya Penas ini merupakan langkah kongkrit meningkatkan kebutuhan pangan nasional dengan cara meningkatkan produksi dan memastikan konsumsi pangan serta mengenalkan pangan ke negara lain sebagai komoditas eksport.

“Asean telah mengambil strategi salah satunya mengamankan ketahanan pangan di wilayah Asean. Ini merupakan hal yang menjadi prioritas di dalam keketuaan Indonesia di Asean,” terangnya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, momentum Penas Tani ini adalah momentum legendaris karena sangat ditunggu dan dinantikan oleh seluruh petani, nelayan dan peternak seluruh indonesia. Ia menyebut meskipun sempat tertunda selama tiga tahun, tapi tidak mengurangi semangat para petani dan nelayan untuk terus mengembangkan sektor pertanian nasional.

“Meski sempat tertunda selama tiga tahun akibat pandemi Covid-19. Penyelenggaraan Penas Tani dan Nelayan XVI di Padang adalah obat dari puncak kerinduan tersebut, kami berterima kasih kepada seluruh insan pertanian indonesia yang telah tetap bersemangat untuk memajukan sektor pertanian nasional,” ungkapnya yang dikutip dari siaran pers Biro Adpim Setdaprov Sumbar.

Ia menyebut, momentum Penas ini adalah momentum untuk mengkonsolidasi kerinduan dan memperkokoh pertanian indonesia, karena itu merupakan bahagian dari upaya memperkokoh bangsa melalui sektor pertanian.

Gubernur Mahyeldi Ansharullah, menyampaikan pihaknya sangat bersemangat menyelenggarakan acara Penas Tani dan Nelayan XVI. Menurutnya, itu karena sektor pertanian begitu dekat dengan masyarakat Sumatera Barat, bahkan merupakan sumber pendapatan mayoritas masyarakatnya.

“Kami sangat bersemangat untuk acara ini, disamping karena telah diamanahi juga karena sektor pertanian adalah sumber utama pendapatan masyarakat Sumbar dan seperempat dari pendapatan Prov. Sumbar juga berasal dari sana,” ungkap Gubernur Mahyeldi.

Mahyeldi menjelaskan, saat ini lebih kurang 57 persen dari penduduknya mengantungkan hidup di sektor pertanian dan 23 persen dari pendapatan Sumbar juga disumbangkan oleh sektor pertanian.

Oleh karena itu, pihaknya samgat serius untuk pengembangan sektor pertanian dengan menjadikannya sebagai salah satu program unggulannya saat ini, melalui pengalokasian APBD 10 persen untuk setiap tahunnya untuk bidang tersebut yang tersebar di beberapa organisasi perangkat daerah (OPD).

“Dari Rp6,7 triliun total APBD, Rp670 miliar lebih telah kita alokasikan untuk bidang pertanian pada setiap tahun,” kata Gubernur Mahyeldi.

Ia berharap, melalui kegiatan Penas ini semoga menjadi penyemangat bagi seluruh pihak untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan pada 2045.

Selanjutnya, terkait penyelenggaraan acara, ia mengaku merasa terhormat karena telah ditunjuk pada 2017 untuk menjadi tuan rumah, sebagai bentuk keseriusan, pihaknya telah melakukan persiapan dengan sebaik mungkin, sesuai dengan arahan dari Kementerian Pertanian RI. Bahkan, untuk penyelenggaraan acara ini, pihaknya telah mengalokasikan anggaran Rp100 miliar.

“itu semua, adalah bentuk keseriusan dari Pemprov. Sumbar dalam mensukseskan Penas Tani Nelayan 2023, kami ingin memberikan yang terbaik dalam penyelenggaraan tahun ini,” terangnya.

Dia mengatakan, pihaknya bersyukur karena Pemprov Sumbar telah berhasil meningkatkan nilai tukar petani 112 persen pada awal 2023. Menurutnya angka tersebut lebih tinggi dari rata-rata nasional.

“Itulah kontribusi kami untuk bangsa ini dari sisi pertanian,” tukuk Mahyeldi.

Mahyeldi berharap, mudah-mudahan apa yang telah diupayakan bersama oleh seluruh pihak untuk sektor pertanian akan dapat membantu mewujudkan Indonesia menjadi lumbung pangan pada 2045 nanti.

Ketua Umum Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional, Yadi Sofyan noor selaku ketua panitia penyelenggara menyampaikan, tema yang diusung pada Penas Tani Nelayan tahun ini adalah memantapkan potensi dan nilai tawar komoditi lokal untuk mewujudkan kemandirian pangan yang berkelanjutan menuju indonesia menjadi lumbung pangan pada 2045.

Ia menerangkan, kegiatan penas akan berlansung 10-15 Juni 2023, dimana saat ini telah hadir para undangan 293 bupati dan walikota dan 23.780 orang yang berasal dari seluruh Indonesia dan Asean.

Menurutnya, acara penas ini akan diisi dengan 31 kegiatan yang dalam pelaksanaannya dibagi dalam enam bidang kegiatan yakni, pertama upacara dan apresiasi. Kedua kemandirian dan kepemimpinan KTNA.

Ketiga, kemitraan usaha dan jaringan informasi agri bisnis. Keempat, pengembangan teknologi dan kualitas produksi agri bisnis. Kelima studi banding, wisata dan pergelaran seni budaya dan yang keenam, kesekretariatan. (ed)



Kunjungi Kami di Google News:

google news
Exit mobile version