Berita  

Jalan di Sumbar Rawan Longsor, Reaktivasi Jalur Kereta Api Jadi Kebutuhan Mendesak, Tak Bisa Ditawar-tawar Lagi

Perawatan rel kereta api di Padang. (Kompas.id)
Perawatan rel kereta api di Padang. (Kompas.id)

PADANG-Rel kereta api merupakan warisan sejarah kolonial. Kereta api juga merupakan saksi perjalanan sejarah bangsa ini. Pemerintah kolonial membangun rel kereta api untuk menghubungkan antar daerah.

Jalan di Sumbar rawan longsor. Sekarang akses utama Padang-Bukittinggi putus total. Butuh waktu lama untuk perbaikan jalur itu. Memang ada jalur alternatif, namun itu rawan longsor pula.

Ruas yang rawan longsor itu adalah Padang-Solok, Sicincin-Malalak serta Lubuk Basung-Kelok 44. Lantaran rawan longsor itu, maka reaktivasi jalur kereta api demikian mendesak. Tak bisa ditawar-tawar lagi.

Kereta api memiliki sejarah panjang. Khusus Sumatera Barat, jalur kereta api dimulai pada zaman penjajahan Belanda dengan pembangunan jalur Pulau Air ke Padang Panjang yang diresmikan pada 6 Juli 1887. Jalur kereta api itu diteruskan ke Bukittinggi sepanjang 90 kilometer dan dioperasikan mulai November 1891.

Baca Juga  Andai Ada Shinkansen di Sumbar, Berapa Lama dari Padang ke Bukittinggi?

Hingga kini, banyak ruas kereta api di Sumbar yang tak lagi aktif. Jalur yang dibangun sejak zaman Belanda itu akan diaktifkan lagi. Ada sejumlah ruas yang jadi prioritas.

Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi menyatakan, reaktivasi jalur kereta api di sejumlah wilayah telah masuk dalam agenda pemerintah provinsi.

“Jalur Padang-Padang Pariaman-Kayu Tanam yang sudah ada, termasuk Padang,” ujar Mahyeldi di Padang, Sabtu (4/5/2024).

Mahyeldi menuturkan, selain jalur tersebut, reaktivasi juga akan dilakukan pada jalur Padang Panjang-Sawahlunto, Padang Panjang-Bukittinggi dan Bukittinggi-Payakumbuh.

Koordinasi intensif dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan terus dilakukan.

“Kita sudah berkoordinasi dengan Dirjen Perkeretaapian. Kita sedang mencari lokomotif yang sesuai dengan jalur rel di Sumbar. Kemungkinan lokomotifnya ada di Swiss,” ungkap Mahyeldi.

Di Padang, kereta api difokuskan sebagai angkutan publik. “Hal ini (reaktivasi) sudah kita tuangkan dalam RPJ 2025 Sumatera Barat,” kata Mahyeldi.

Baca Juga  Nyerah Deh, Gak Bakalan Sanggup Bangun Shinkansen di Sumbar, Jepang Saja 16 Kali Berutang ke Bank Dunia

Reaktivasi jalur kereta api di lintas Padang-Bukittinggi tidak hanya akan meningkatkan sektor transportasi, tetapi juga membangkitkan kembali nostalgia masa lampau dan membuka peluang baru bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. (*)

Baca berita lainnya di Google News




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *