Indonesia Dibantai Jepang, Saudara Tua Main Tanpa Basa-basi, Saudara Muda Dipupuh Habis-habisan

Laga Jepang dengan Indonesia. (detikcom)
Laga Jepang dengan Indonesia. (detikcom)

JAKARTA-Timnas Indonesia dibantai Jepang dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (10/6/2025) malam. Tim asuhan Patrick Kluivert dibantai dengan skor telah, 6-0.

Jepang yang dulu mengaku sebagai saudara tua Indonesia main tanpa basa-basi. Dipupuhnya saudara muda.

Saudara itu merupakan propaganda Jepang pada Indonesia pada 1942. Jepang dianggap oleh bangsa Indonesia sebagai penyelamat yang mampu mengusir Belanda. Ketika mendarat di Indonesia, Jepang memang mampu menarik hati dan simpati dari rakyat Indonesia.

Bahkan, Jepang menyebut dirinya sebagai saudara tua masyarakat Indonesia. Lantas, mengapa Jepang mengaku sebagai saudara tua Indonesia?

Propaganda saudara tua Jepang mengaku sebagai saudara tua bangsa Indonesia karena sama-sama berasal dari wilayah Asia. Klaim saudara tua merupakan salah satu bentuk propaganda agar Jepang dengan mudah diterima oleh bangsa Indonesia.

Baca Juga  JR Saragih Tertarik Akuisisi Saham PSMS Medan, Tak Masalah dengan Angka Rp20,51 Miliar

Bahkan propaganda-propaganda Jepang telah dilancarkan sejak sebelum resmi menduduki Indonesia. Propaganda tersebut dilakukan agar masyarakat Indonesia percaya dan menganggap Jepang sebagai penyelamat bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.

Dengan mengaku sebagai saudara tua, Jepang lebih mudah menguasai hati rakyat Indonesia, yang sudah lama terbelenggu dalam penderitaan akibat penjajahan Belanda.

Doktrin sebagai saudara tua karena sama-sama berasal dari Asia membuat masyarakat semakin percaya dengan propaganda Jepang. Pengakuan sebagai saudara tua seolah-olah memberikan kabar kegembiraan, bahwa kedatangan Jepang benar-benar ingin menyelamatkan bangsa Indonesia dari penjajahan bangsa Eropa.

Saudara saudara molah. Namun, sepakbola urusan lain. Indonesia menghadapi Jepang di Suita City Football Stadium, Suita pada laga terakhir Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde tiga.

Baca Juga  Elkan Baggot Bergabung dengan Timnas, Lini Belakang Rasa Eropa Harus Memberi Bukti

Sejak awal Jepang menguasai permainan dan menempatkan Indonesia dalam tekanan. Timnas tak punya solusi untuk keluar dari tekanan itu, dengan umpan-umpan langsung ke depan selalu bisa dipotong atau dimenangi duelnya oleh tuan rumah. (*)

Baca berita lainnya di Google News




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *