PADANG-Tol Padang-Sicincin terhitung Rabu, 28 Mei 2025 sudah beroperasi. Pengguna jalan juga tak dikenai biaya alias gratis. Masyarakat Sumbar sudah merasakan manfaat jalan bebas hambatan itu.
Sejauh ini, pemerintah pusat belum menetapkan lokasi yang akan dibangun tol untuk ruas Sicincin-Bukittinggi.
Bisa jadi pemerintah pusat tengah memperhitungkan dengan matang segala kemungkinan yang akan terjadi mengingat rumitnya persoalan lahan di Sumbar. Kalau dibangun tol dari Sicincin ke Bukittinggi, dipastikan akan banyak rumah masyarakat yang dilalui, sehingga mau tak mau akan ada penggusuran. Pemerintah tak ingin banyak polemik dalam kelanjutan pembangunan tol.
Sejumlah sumber menyebut, pemerintah pusat fokus saja menyelesaikan tol Padang-Sicincin. Ruas itu sudah kepalang tanggung. Sebab, sudah banyak investasi pemerintah, mau tak mau harus diselesaikan. “Belum ada pembahasan di pusat soal kelanjutan tol di Sumbar,” kata sebuah sumber.
Dia menambahkan, pemerintah fokus dulu selesaikan pembangunan Tol Padang-Sicincin.
Sementara untuk seksi lainnya, seperti Sicincin-Bukittinggi, Bukittinggi-Payakumbuh maupun Payakumbuh-Pangkalan akan dikaji lagi. Pemerintah pusat dilema dalam persoalan ini. Provinsi lain justru meminta ke pusat agar dibangun tol ke daerahnya.
Apakah kelanjutan pembangunan tol di Sumbar sudah wassalam? Hanya pemerintah yang tahu.
Pemerintah, dalam hal ini Hutama Karya yang membangun Jalan Tol Trans Sumatera tak lagi sebut-sebut tol Sicincin-Bukittinggi, maupun kelanjutan tol Padang-Pekanbaru.
Apalagi sekarang duit pemerintah lagi susah. Efisiensi dilakukan besar-besaran, sehingga proyek besar sementara juga diketepikan. (*)