Berita  

Sembodo Menepi, Mengapa Bus Jawa Sulit Bertahan di Sumbar?

Bus Sembodo yang menghadirkan kelas tertinggi. (kompas.com)
Bus Sembodo yang menghadirkan kelas tertinggi. (kompas.com)

PADANG-Persaingan di lintasan Jakarta-Sumbar memang panas. Banyak pendatang baru. Dari sekian banyak pendatang, banyak pula yang menepi. Pendatang baru yang sukses adalah Palala, Miyor dan Al Hijrah.

Walau digempur pendatang baru, pemain senior di rute tersebut tak tergoyahkan. Pemain senior yang tak tergoyahkan adalah NPM, ANS, MPM, Lubuk Basung Jaya, Transport Express Jaya, Family Raya dan Gumarang Jaya.

Terbaru, perusahaan otobus (PO) Sembodo nyalakan sein kiri di lintasan Jakarta-Sumbar.

Sembodo merupakan bus perintis kelas rebahan di Jakarta-Sumbar dengan kelas suite combi.

Sukses Sembodo diikuti Miyor dan Al Hijrah. Kini, Sembodo istirahat dan mungkin saja kembali suatu saat.

Baca Juga  Selain Mutia dan Ervinda, Ada Muda di Balik Sukses Bus Palala dan Sebentar Lagi Punya Armada Pariwisata, Siapa Dia?

Sembodo yang memiliki pramugari yang dikenal dengan sebutan, “Halo dek.”

Keberangkatan bus dengan nomor pintu S-911 dari Bukittinggi menuju Jakarta, Kamis (30/5/2025) disebut sebagai trip terakhir dari lintasan Jakarta-Sumbar.

Hingga kini, dari penelusuruan aplikasi penjualan tiket Sembodo juga sudah non aktif, begitu juga dengan penjualan tiket di Traveloka atau Redbus.

Selamat jalan Sembodo, semoga sukses di rute lain.

Lalu, mengapa bus asal Jawa sulit bertahan di Sumbar? Sejumlah perusahaan otobus yang menepi di lintasan Jakarta-Sumbar, antara lain Lorena dan Laju Prima.

Penumpang Sumbar terkenal fanatik dengan bus Minang. Kalau sudah nyaman dengan sebuah perusahaan otobus, sulit akan berpaling ke perusahaan lain. (*)

Baca berita lainnya di Google News




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *