BUTON TENGAH-Wakil Ketua Komisi V DPR, Ridwan Bae Kembali melaksanakan Kunjungan Kerja (Kunker) di Kabupaten Buton Tengah (Buteng). Kedatangannya disambut Bupati Buteng, H. Azhari, Minggu (13/4/2025).
Ridwan Bae bersama Bupati Azhari menyambangi sejumlah lokasi strategis yang menjadi perhatian pembangunan. Di antaranya, rencana pembangunan rumah susun (rusun) untuk santri, pengembangan pelabuhan kontainer, serta kondisi kampung nelayan.
Di Pondok Pesantren Al Munawaroh, politisi senior Golkar Sultra itu bakal merealisasikan pembangunan rumah susun untuk para santri guna mendukung kenyamanan dan fasilitas pendidikan keagamaan.
“Kita berharap pondok pesantren menjadi pusat pendidikan dan penguatan nilai-nilai moral, sehingga pembangunan infrastruktur seperti rusun ini sangat penting untuk mendukung kegiatan santri,” ujarnya.
Mantan Bupati Muna dua periode itu meninjau pelabuhan kontainer di Wamengkoli yang memiliki potensi besar dalam menunjang distribusi logistik dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Buteng.
Ridwan Bae menyampaikan komitmennya untuk mendorong sinergi lintas sektor dalam pengembangan pelabuhan tersebut.
“Saya upayakan pelabuhan kontainer Wamengkoli bisa beroperasi kembali. Apalagi ini demi menunjang perekonomian daerah,” ucapnya.
kunjungan ditutup dengan menyambangi kampung nelayan Suku Bajo di Kecamatan Mawasangka. Di sana, Ridwan Bae bersama Bupati Azhari berdialog dengan masyarakat mengenai kebutuhan dasar serta potensi pengembangan kawasan pesisir berbasis budaya maritim.
“Untuk langkah awal, kami akan berkolaborasi dengan pemkab Buteng untuk membangun 50 unit rumah layak huni untuk masyarakat kampung Bajo,” ungkapnya.
Bupati Azhari menyambut baik kunjungan Ridwan Bae. Dia berharap kolaborasi yang baik ini antara komisi V dan Pemkab Buteng bisa terus terjaga dengan baik demi merealisasikan program-program strategis yang telah direncanakan.
“Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pemkab dan pusat dalam mewujudkan Buton Tengah sebagai kota santri dan kota pendidikan yang berbasis potensi daerah,” singkatnya.(Fauzi)