JAMBI-Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) betina berusia sekitar 23 tahun bernama Uni mati di Lembaga Konservasi Taman Rimbo, Kota Jambi, Kamis (29/5/2025).
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi, Agung Nugroho, menyatakan bahwa Uni diduga mati karena faktor usia tua dan kemungkinan komplikasi organ dalam.
“Saat ini bangkai harimau Sumatera sudah dibawa ke tempat penyelamatan satwa BKSDA Jambi untuk penanganan lebih lanjut dan pemusnahan bangkai,” ujar Agung melalui siaran pers, Kamis (29/5/2025).
BKSDA Jambi menerima laporan dari Lembaga Konservasi Taman Rimbo pada Minggu (25/5/2025) mengenai turunnya nafsu makan Uni. Pada Senin (26/5/2025), petugas memberikan satu ekor ayam hidup dan daging ayam, namun tidak dimakan.
Keesokan harinya, Selasa (27/5/2025), Uni diberikan satu kilogram daging babi. Ia sempat memakannya, tetapi masih tersisa sekitar 700 gram. Petugas juga memberikan satu kaleng recovery prescription diet, namun hanya dijilat dan tidak dimakan.
“Satwa menunjukkan kondisi lethargy, namun masih dapat berjalan,” kata Agung.
Pada Rabu (28/5/2025), Uni menunjukkan perilaku tidak responsif terhadap gangguan, namun masih mampu berjalan ke kandang jepit, sehingga petugas dapat memberikan tindakan medis awal.
Pada Kamis (29/5/2025), Uni dinyatakan mati saat menjalani tindakan medis berupa pemberian cairan infus NaCl 0,9 persen dan ranitidine 2 ml. Berdasarkan hasil pemeriksaan patologi fisiologis oleh Lembaga Konservasi Taman Rimbo, diketahui bahwa Uni memiliki berat sekitar 65 kilogram. Diagnosis penyebab kematiannya adalah usia lanjut dan komplikasi organ.
“Saat ini tim telah melakukan penguburan bangkai harimau Sumatera di areal TPS BKSDA Jambi sekitar pukul 20.05,” tutup Agung. (*)