JAKARTA-Ritel yang satu ini dilarang hadir di Sumatera Barat. Ritel itu adalah Alfamart. Ternyata, banyak pula gerai ritel itu yang tutup sepanjang tahun lalu.
Presiden Direktur Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), Anggara Hans Prawira mengatakan perseroan sudah menutup lebih dari 400 gerai Alfamart sepanjang 2024. Namun di saat yang bersamaan, Alfamart juga terus berekspansi dan menambahkan kepemilikan gerai.
Dijelaskan sepanjang 2024, pihaknya berhasil membuka lebih dari 1.400 gerai di berbagai wilayah. Dikurangi jumlah gerai yang tutup, secara keseluruhan Alfamart berhasil menambah 1.033 gerai baru, melampaui target ekspansi 1.000 gerai yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dengan penambahan ini, total jumlah gerai Alfamart mencapai 20.120 gerai. Sedangkan untuk total jumlah gerai ritel perusahaan dan entitas anak kini mencapai 23.277 gerai.
“Tutupnya kita 400 lebih di 2024. Jadi net itu 1.033, tapi termasuk toko yang tutup 400an. Jadi buka toko kita sebenarnya 1.400 lebih. Tapi karena net buka toko jadi cuma 1.033,” kata Anggara dalam public expose rapat umum pemegang saham (RUPS) Alfamart di Alfa Tower, Tangerang, Kamis (22/5/2025).
Lebih lanjut dijelaskan untuk 2025 ini, per akhir Maret kemarin Alfamart dan entitas anak telah menutup sebanyak 109. Secara rinci penutupan ini terjadi untuk 57 gerai Alfamart, 11 gerai Lawson, 19 gerai Alfamidi, dan 22 gerai Dan+Dan.
Meski begitu, Anggara memastikan penutupan gerai ini tidak dilakukan karena kinerja yang kurang baik atau turunnya penjualan secara signifikan. Namun lebih banyak dikarenakan ketersediaan lokasi dan kontrak sewa Alfamart dengan pemilik lokasi gerai yang sudah berakhir.
“Kalau mengenai tutup toko, ada beberapa hal yang ingin kita tunjukkan. Yang pertama, karena sebagian besar, bahkan hampir semuanya, tempat tidak disewa. Sering kali kita dihadapkan pada tidak bersedianya land lord untuk menyewa kembali. Jadi kita mau perpanjang, tapi land lord-nya mau pakai misalnya,” terangnya yang dikutip dari detikcom. (*)