PADANG-Bus ANS pernah layani rute Jakarta-Medan dan sebaliknya dengan armada non AC. Dikutip dari YouTube InewsTV, bus itu terpantau membawa penumpang arys mudik jelang Lebaran 1995 di Pelabuhan Merak.
Kala itu, penumpang yang akan menyeberang harus turun dari bus. Kemudian, bus kosong yang masuk ke kapal. Beda dengan sekarang, bus dan penumpang bersamaan masuk ke kapal, alias penumpang tak perlu turun.

Bukan cuma itu, bus ANS pernah mengukir sejarah tersendiri dalam transportasi di Indonesia. Bus ini pernah membuka rute Padang-Banda Aceh hingga Padang-Jogya bahkan sampai ke Denpasar, Bali.
Bahkan, untuk rute Padang-Denpasar, bus ANS tanpa transit. Di masa itu, bus belum kenal tol, tapi menyusuri sejumlah kota di Jawa dengan rute jalan nasional.
Bus itu pernah punya livery dengan warna merah dengan kombinasi putih. Kini, bus ANS dominan dengan kelir biru.
Bus ANS tercatat sebagai otobus yang mengukir sejarah dengan melintasi rute terpanjang di Indonesia.
Menurut sejarahnya, bus yang kini bermarkas di Jalan Khatib Sulaiman Padang tersebut, awalnya melayani antar kota dalam provinsi (AKDP) dengan melintasi Bukittinggi-Pariaman dengan bus non AC. Kemudian, setelah perusahaan bus membuka trayek antar kota antar provinsi (AKAP), ANS ikut membuka rute Bukittinggi-Dumai.
Hingga puncaknya pada 1980 sampai 1990-an, ANS berhasil membuka layanan rute ke Pulau Jawa tepatnya Jakarta. ANS juga membuka rute ke wilayah Timur meliputi Surabaya, Malang, hingga Denpasar, Bali.
Dulu PO ANS turut melintasi di ruas Padang-Medan maupun sebaliknya. Namun, bus ini memilih untuk hidupkan sein kiri dan menepi. Meski demikian, ANS sukses di lintasan Sumatera-Jawa.
Bus ANS berjaya di era 1990-an di lintasan Padang-Medan. Bus melewati rute Lubuk Sikaping, selanjutnya joss ke Medan.
Bus ANS istirahat panjang di lintasan Padang-Medan. Namun, bus ini sukses di lintasan Sumbar-Jabodetabek hingga Bandung. (*)