BUTON TENGAH–Ulama tingkat nasional, Ustaz Abdul Somad (UAS), mengapresiasi langkah nyata Pemerintah Kabupaten Buton Tengah (Pemkab Buteng) dalam mendukung pendidikan Islam. Apresiasi itu disampaikan UAS saat menggelar Tabligh Akbar di Lapangan J. Wayong, Lombe, Minggu (4/5/2025) malam.
Tabligh akbar yang dihadiri ribuan jemaah tersebut merupakan bagian dari safari dakwah UAS di Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Kabupaten Buteng menjadi lokasi keempat yang dikunjungi.
Tabligh akbar ini diselenggarakan gabungan lembaga dakwah, Spirit Pemuda Hijrah, Mai Ngaji, Yayasan Pendidikan Dakwah Hibrul Ummah, dan Yayasan Al-Khansa Khairunisa serta didukung oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Buteng.
Momentum penting dalam kegiatan ini adalah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemkab Buteng dan seluruh pimpinan pondok pesantren se-kabupaten, Buteng yang disaksikan langsung Ustaz Abdul Somad.
Bupati Buteng, H. Azhari menjelaskan, kerja sama tersebut ditujukan untuk memberikan kesempatan pendidikan bagi anak-anak yatim piatu dan dari keluarga tidak mampu melalui pondok pesantren.
“Alhamdulillah, kita menyaksikan penandatanganan MoU antara Pemkab Buteng dan seluruh pimpinan pondok pesantren. Mulai minggu depan, anak-anak yatim piatu dan kurang mampu akan dititipkan di pondok-pondok pesantren dan seluruh biaya ditanggung oleh pemerintah daerah,” kata Bupati Azhari.
Ia menyebutkan, beberapa pondok pesantren dari beberapa kecamatan, antara lain pesantren Al-Munawarah di Lakudo, Gu, Mawasangka, dan Mawasangka Tengah. Pemda juga akan mengangkat guru ngaji tambahan untuk mengajar pendidikan Islam bagi anak-anak sekolah dasar setiap sore.
“Bajunya dibelikan oleh pemda, gurunya digaji pemda. Ini adalah langkah awal untuk mewujudkan visi Buton Tengah sebagai kota santri dan kota pendidikan,” tambahnya.
Ustaz Abdul Somad memberikan apresiasi khusus kepada Pemkab Buteng. Ia mengaku, selama berdakwah di berbagai daerah, baru kali ini dirinya menyaksikan langsung komitmen nyata pemerintah daerah dalam mendukung pendidikan berbasis keislaman melalui MoU bersama seluruh pondok pesantren.
“Saya serukan kepada para kepala daerah dari Sabang sampai Merauke, datanglah studi banding ke Buton Tengah. Lihat bagaimana komitmen nyata pemerintah daerah ini dalam memajukan pendidikan Islam,” tegas UAS di hadapan jemaah.
UAS juga menekankan pentingnya perhatian pemimpin terhadap pendidikan agama sebagai bentuk amal jariyah yang tidak akan terputus.
“Kalau ada kepala daerah yang memberikan beasiswa, peduli pada pesantren, mereka sedang menabur amal jariyah. Akan lahir pemimpin-pemimpin yang peduli pada ilmu agama dan pendidikan,” ujarnya. (Fauzi)