PADANG-Sejauh ini, bus SAN belum tertarik untuk hadirkan layanan sleeper, termasuk di lintasan Sumbar-Bengkulu. Bus itu hadirkan layanan super eksekutif, namun belum diketahui untuk rute mana bus itu dioperasikan.
Terbaru, bus SAN hadirkan unit super eksekutif. Menjelang angkutan Lebaran 2025, PO SAN mengeluarkan unit baru. Perusahaan Otobus (PO) Siliwangi Antar Nusa (SAN) merilis dua bus baru dengan kabin yang mewah dan nyaman menggunakan bodi Jetbus 5 SHD yang dirakit Adiputro.
Bau baru itu menggunakan warna spesial ulang tahun Karoseri Adiputro ke-50 yang ditampilkan pada ajang GIIAS 2023 yang berwarna biru.
Kemudian pada liverynya hanya menampilkan tulisan PO SAN dan gambar siluet dua pohon dan matahari di laut.
Bus itu menggunakan konfigurasi seat 1-2.
Dua armada terbaru PO SAN tersebut diberikan nama Madar Class yang merupakan kelas tertinggi di PO tersebut.
Bus dilengkapi dengan fasilitas berupa bantal, selimut, Audio Video On Demand (AVOD), toilet, dispenser serta headphone.
Bus gunakan sasis Scania K410CB dan K450CB Opticruise Euro 5 yang dilengkapi dengan teknologi keselamatan serta unggul dalam kenyamanan.
Diberitakan sebelumnya, perusahaan otobus itu belum tertarik untuk mengikuti layanan tersebut. Sleeper bus merupakan jenis yang didesain khusus untuk perjalanan jauh dan dilengkapi fasilitas agar penumpangnya dapat tidur dengan nyaman mulai banyak tersedia. Bus jenis ini banyak ditemui di sejumlah rute perjalanan di Pulau Jawa.
Perusahaan Otobus Siliwangi Antar Nusa (PO. SAN) mengaku belum tertarik untuk menawarkan bus mewah ini. Ada beberapa alasan kuat mengapa operator bus dengan trayek utama Sumatra-Jawa itu ogah bermain di segmen high end tersebut.
Direktur Utama PT SAN Putra Sejahtera Kurnia Lesani Adnan menuturkan, berdasarkan pengalaman pribadi dan riset yang pihaknya lakukan, beberapa jam perjalanan di bangku sleeper bus sudah terasa membosankan.
“Berdasarkan riset terhadap masyarakat pengguna sleeper bus, perjalanan lebih dari enam jam itu mereka cukup jenuh walaupun selama perjalanan bisa nonton Netflix atau Youtube,” kata dia.
Kondisi jalan juga menjadi salah satu faktor yang kurang mendukung bagi bus jenis sleeper.
“Di jalan Trans Sumatera ini kan satu berliku, kedua kondisi jalan yang rasanya belum begitu nyaman, menurut saya, jadi dari sisi psikologis sendiri belum (cocok),” kata Sani.
Meski begitu, PO. SAN menghadirkan bus dengan “kasta” paling tinggi dari armada yang sudah ada saat ini.
“Kalau tidak ada halangan, kami akan menambah armada, tapi jumlahnya enggak signifikan untuk menambah pelayanan. Selama ini PO. SAN itu pasar terbesarnya di kelas bisnis atau AC ekonomi sama eksekutif, tapi di tahun ini Insya Allah sudah boleh saya bilang 85 persen kami mau nambah untuk pelayanan super eksekutif atau yang high end-nya,” jelas Sani.
Dirinya juga menuturkan, langkah ini merupakan bagian dari test market saja. Bus dengan konfigurasi tempat duduk 2-1 itu siap beroperasi pada Februari ini.
“Harga untuk Bengkulu-Jakarta mungkin di angka Rp800 ribuan. Bangkunya 2-1 dan cuma menampung 21 penumpang saja. Untuk waktu tempuh perjalanan tetap sama cuma kenyamanan lebih,” tutup Sani.(*)