Setelah menyelesaikan pendidikan di jenjang sekolah menengah atas, ada beberapa pilihan yang bisa dipilih untuk melanjutkan tujuan selanjutnya. Ada yang ingin langsung bekerja, meneruskan usaha keluarga dan ada yang ingin melanjutkan pendidikan dengan berkuliah.
Dalam melanjutkan pendidikan ada yang ingin berkuliah di universitas daerah asal atau ingin berkuliah di universitas luar daerah dari tempat tinggal.
Jika berkuliah di luar daerah tempat tinggal tentu saja akan jauh dari keluarga, teman bahkan lingkungan yang biasa dihadapi. Kita akan dituntut mandiri dan apa-apa serba sendiri. Kita akan menjadi anak kos, masak sendiri atau menyiapkan apapun sendiri.
Contohnya jika ingin makan kita harus membeli sendiri bahan-bahan makanan yang akan digunakan atau jika ingin membeli makanan yang siap jadi kita juga harus pergi membelinya sendiri. Menjadi anak kos dan hidup di rantau akan lebih baik menjadi hemat dan tidak menghambur-hamburkan uang. Jauh dari keluarga membuat kita dituntut hemat dan pandai manage uang.
Ketika berkuliah, kita akan banyak menghabiskan waktu di kampus. Pada semester awal kita harus beradaptasi dengan lingkungan kampus, bertemu dan berkenalan dengan teman sekelas bahkan harus mengenali dosen-dosen yang akan mengajar kita pada saat kuliah nanti.
Kita akan lebih banyak menghabiskan waktu mengikuti kegiatan organisasi atau hima jurusan. Dengan kegiatan yang begitu banyak kadang membuat kita lupa untuk makan, lupa untuk beristirahat, atau lupa untuk menjaga kesehatan.
Banyak yang menganggap bahwa dengan usia yang masih muda mereka sehat dan kuat, sehingga mengabaikan kesehatan. Banyak mahasiswa yang lebih memilih kegiatan di kampus daripada memikirkan makan, bahkan ketika jam makan siang tiba, terkadang mereka hanya menganjal perut dengan roti ataupun gorengan.
Hal itu di lakukan secara terus menerus hingga pada akhirnya banyak dari mahasiswa yang menderita asam lambung. Tidak hanya menyepelekan makan, mengerjakan tugas sampai larut malam hingga stress yang berlebihan merupakan penyebab dari munculnya penyakit asam lambung.
Pada saat sekarang banyak dijumpai berbagai macam makanan dari yang pedas hingga manis. Makanan pedas misalnya seblak, ayam geprek, pentol, tahu jeletot, dan masih banyak lainnya makanan yang disajikan dengan cabe rawit dan cabe setan. Makanan manis misalnya mochi, banana nugget, donat, dan makanan lainnya yang menonjolkan gula dan susu kental manis dalam penyajiannya. Makanan-makanan itu, sangat diminati oleh mahasiswa dan mudah dijumpai di sekitaran kampus.
Mengutip dari Halodoc, asam lambung ialah kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan, yang dirasakan yaitu nyeri pada ulu hati, heartburn ( perih dan panas seperti terbakar di dada), serta berbagai gejala lainnya pada area dada bagian bawah dan perut. Menurut Dr. dr. Neneng Ratnasari, SpPD., praktisi dan dokter spesialis penyakit dalam RSUP Sardjito, mengatakan penyakit asam lambung erat kaitannya dengan kondisi stres dan kecemasan. Tidak hanya dipicu oleh faktor makanan atau gangguan pada lambung.
Penyakit asam lambung tidak hanya timbul begitu saja tetapi dipicu oleh beberapa faktor:
- Pola makan yang tidak teratur, makan jika ingat saja
- Kecemasan yang berlebihan
- Stres
- Mengonsumsi makan yang pedas
Dari beberapa faktor pemicu yang telah disebutkan banyak terjadi pada mahasiswa, asam lambung sering dialami oleh mahasiswa karena pola makan yang tidak teratur, stres yang tinggi seperti jadwal kuliah yang padat dan kurangnya waktu istirahat, kemudian beban akademik yang berat seperti tugas yang begitu banyak.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya asam lambung pada mahasiswa, yaitu sempatkan sarapan dan makanlah dengan teratur, jika tidak sempat untuk makan selalu usahakan membawa cemilan untuk mengganjal perut agar asam lambung tidak naik, kemudian untuk menghindari stres yang tinggi kerjakanlah tugas-tugas kampus pada saat pulang kuliah jangan ditunda dan ditumpuk – tumpuk hingga menjadi banyak. (El Fahira Khalilla. Mahasiswa Jurusan Ilmu Sejarah Universitas Andalas)