Daerah  

Lubuk Sikaping Dilanda Banjir, Hentikan Penebangan Hutan di Kawasan Hulu Sungai

Gubernur Mahyeldi berikan keterangan pada wartawan di Padang. (pemprov)
Gubernur Mahyeldi berikan keterangan pada wartawan di Padang. (pemprov)

PADANG-Gubernur Mahyeldi Ansharullah menyebutkan, Pemerintah Provinsi Sumbar bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) V Sumatera telah turun ke lokasi kejadian banjir di Panapa Durian Tinggi, Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman. Gubernur menyebutkan, penyebab banjir telah diketahui dan akan dilakukan penanganan kongkrit agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

“Pemprov melalui Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Sumbar dan Dinas PUPR telah turun ke lokasi, berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai untuk menelusuri penyebab banjir di Lubuk Sikaping pada Sabtu lalu,” ucap gubernur didampingi Kabiro Adpim Setdaprov Sumbar, Mursalim, Minggu (3/12/2023) di Padang.

Gubernur menyebutkan, kejadian banjir tersebut disebabkan terjadinya penyempitan jalur sungai serta intensitas curah hujan yang memang cukup tinggi pada Sabtu 2 Desember lalu, sehingga air sungai meluap hingga ke rumah warga. Gubernur menegaskan dinas terkait segera menyelesaikan masalah yang telah terdeteksi tersebut.

Baca Juga  Sukses Jalankan Lahan Tambah Tanam di Jawa Timur, Pangdam Fokus ke Jaringan Irigasi Tersier

“Di samping pembenahan irigasi sungai, saya juga melihat beberapa foto kayu besar dan kecil, sehingga di hulu sungai itu harus dikurangi aktivitas penebangan. Dulu saat di Padang, saya pernah melakukan kegiatan susur sungai, dan saya pikir ini perlu dilakukan juga di lokasi kejadian di Pasaman,” ucap gubernur.

Melalui program susur sungai tersebut, sambungnya, akan terlihat berbagai masalah lain yang menyebabkan terjadinya luapan sungai yang membanjiri perumahan warga. Namun demikian, untuk saat ini, Dinas BMCKTR akan menindaklanjuti persoalan yang telah terdeteksi terlebih dahulu, berupa penyempitan jalur sungai.

Baca Juga  Kagum dengan Kepemimpinan Bupati Freddy Thie, HT: Dicintai Rakyatnya

“Untuk kejadian saat ini, masalahnya sudah kita ketahui, tinggal melakukan langkah kongkrit agar kejadian serupa tidak terjadi lagi masa yang akan datang,” kata Mahyeldi yang dikutip dari siaran pers Biro Adpim Setdaprov Sumbar. (*)

Baca berita lainnya di Google News




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *